Untuk menahan serangan dari arah utara, Raja Kertanegara memerintahkan menantunya, Raden Wijaya, yang kelak dikenal sebagai pendiri Kerajaan Majapahit.
Namun, ketika Raden Wijaya sedang mengejar pasukan Kediri, Jayakatawang segera menyerbu keraton dari arah selatan.
Raja Kertanegara pun tewas dalam pemberontakan in, sedangkan Raden Wijaya berhasil melarikan diri.
Tewasnya Raja Kertanegara menandai runtuhnya Kerajaan Singasari.
Baca juga: Kertanegara, Raja Terakhir Sebelum Keruntuhan Singasari
Sementara itu, faktor eksternal runtuhnya Kerajaan Singasari adalah serangan dari bangsa Mongol, pada 1280 dan 1281 di bawah Kubilai Khan.
Lewat utusannya, Kubilai Khan meminta agar Singasari tunduk di bawah kekuasaan Mongol di China.
Selain itu, Kubilai Khan juga meminta agar Singasari mengirim seorang pangeran ke China sebagai bukti ketundukan mereka terhadap Kekaisaran Mongol.
Sayangnya, Kertanegara menanggapi tuntutan tersebut dengan cara yang provokatif, di mana ia melukai wajah utusan Kubilai Khan dan memerintahkannya menyampaikan pesan bahwa Singasari menolak tunduk kepada bangsa Mongol.
Mengetahui hal tersebut, Kubilai Khan tersinggung dan memutuskan mengirim armada perang untuk menyerang Kerajaan Singasari pada 1292.
Akan tetapi, selagi Kertanegara mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan pasukan Mongol, tiba-tiba Jayakatwang melakukan pemberontakan.
Referensi:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.