Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail Membangun Kakbah

Kompas.com - 26/06/2023, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas TV

Disebutkan juga bahwa bahan untuk membangun Baitullah berasal dari lima gunung, yakni Hira, Lubnan, Al-Judi, Thursina, dan Thurzetta.

Hari demi hari, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail bekerja sama menyusun satu baris demi satu baris batu, hingga membentuk kubus dengan tinggi mencapai delapan meter.

Melansir KompasTV, para ahli tafsir berbeda pendapat soal waktu yang dibutuhkan untuk membangun Kakbah.

Ada yang mengatakan butuh waktu berbulan-bulan, ada pula yang menyatakan hingga beberapa tahun.

Baca juga: Nama 25 Nabi dan Mukjizatnya

Ketika pembangunan Kakbah hampir selesai, Nabi Ibrahim menemukan satu ruang kosong, sehingga memerintahkan putranya untuk mencari batu guna menutup ruang tersebut.

Pada saat Nabi Ismail memenuhi perintah ayahnya, Nabi Ibrahim diberi sebuah batu oleh Malaikat Jibril, yang kemudian dikenal sebagai Hajar Aswad.

Hajar Aswad diletakkan di salah satu sudut Kakbah. Setelah itu, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail melanjutkan pembangunan Kakbah hingga selesai.

Setelah bangunan Kakbah berdiri, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail berdoa kepada Allah.

Hal itu sebagaimana disebutkan dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 127-128, yang artinya "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan (ibadah) haji kami, dan terimalah tobat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang."

Setelah itu, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menyeru orang-orang untuk berhaji ke Baitullah, hingga datanglah orang-orang untuk memuji Allah.

 

Referensi:

  • Al-Khartabuthli, Ali Husni. (2013). Sejarah Ka'bah: Kisah Rumah Suci yang Tak Lapuk Dimakan Zaman. Jakarta: Turos Khazanah Pustaka Islam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com