Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Pembebasan Perancis pada Masa Perang Dunia II

Kompas.com - 19/06/2023, 08:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Tentara Sekutu Inggris yang mencoba masuk melewati selatan Caen banyak yang terbunuh. Sehari saja ada 60.000 tentara yang tewas.

Kota Caen baru berhasil dikuasai setelah 2.200 pesawat bombardier menjatuhkan 7.000 ton bom di jalan-jalan Kota Caen pada 7 Juli 1944.

Pada 16-17 Juli, tentara Inggris berhasil menguasai Every-Esquay. Kemudian pada tanggal 18 tentara AS berhasil menguasai Kota St. Lo.

Baca juga: Daftar Negara yang Terlibat Perang Dunia II

Pada 16-21 Agustus 1944, terjadi peristiwa penting dalam upaya membebaskan negara-negara Eropa Barat. Tentara Jerman telah dikepung Sekutu dari empat arah penjuru di Falaise.

Satu-satunya jalan untuk keluar dari kepungan yaitu dengan menyeberangi Sungai Seine.
Jerman yang mencoba menyeberangi sungai tersebut dibantai oleh Sekutu. sebanyak 240.000 tentara Jerman tewas, dan 210.000 lainnya ditahan.

Kekalahan Jerman di Falaise, membuka jalan cepat bagi sekutu dan resistance Perancis menuju benteng terakhir, yaitu Kota Paris.

Baca juga: Mengapa Amerika Serikat Terlibat dalam Perang Dunia I

Pembebasan Paris

Sejak tanggal 9 Agustus, Jerman telah berupaya mengevakuasi tentaranya untuk keluar dari Paris, mengingat kondisi yang semakin buruk.

Resistance atau pemberontak bersenjata Perancis memainkan peran besar pada upaya tersebut. Mereka meminta kepada pimpinan tinggi Sekutu untuk lebih dulu memasuki Paris.

Sehingga upaya-upaya perlawan terhadap militer dan pemerintahan Jerman di Paris telah berlangsung sejak sebelum kedatangan Sekutu di Paris.

Mereka melakukan sabotase markas militer, komunikasi, bahan bakar, membantai sisa Jerman, dan menduduki kantor-kantor penting Jerman.

Namun, Jerman tidak menyerah tanpa perlawanan, mereka terus mempertahankan Paris dengan sisa-sisa pasukannya.

Pada tanggal 25 Agustus 1944, sekitar pukul 02.00 siang, Billote yang merupakan perwira Perancis, melayangkan ultimatum kepada Jerman melalui surat perintah menyerah yang dikirimkan kepada Von Choltitz, seorang panglima tertinggi Jerman di Paris.

Von Choltitz kemudian menyetujui ultimatum tersebut dengan syarat membebaskan tentaranya yang menguasasi Hotel Meurice melakukan perlawanan kecil kepada sekutu.

Syarat kedua yaitu membiarkan kedua pasukan (sekutu dan Jerman) berperang di hotel tersebut, supaya tidak terkesan menyerah tanpa perlawanan. Surat itu kemudian disetujui keduanya.

Pukul 02.30, terjadi pertempuran di lokasi tersebut hingga akhirnya Jerman menyerah secara resmi melalui surat dan sedikit drama.

Sejak itu Perancis membentuk pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Charles de Gaulle dan menyisir Paris secara bersih dari Jerman.

Di samping itu, pemerintah menyiapkan strategi menyelaraskan ideologi yang terpecah dalam kalangan pejuang Perancis, yaitu komunis dan nasionalis.

Baca juga: Keterlibatan Perancis dan Belanda dalam Perang Revolusi Amerika

Referensi:

  • Kartika. (2008). Pembebasan Prancis 6 Juni-25 Agustus 1944: dari pendaratan di normandia hingga pembebasan Paris. (Skripsi: Universitas Indonesia).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com