KOMPAS.com - Perang Revolusi Amerika atau Perang Kemerdekaan Amerika melawan penjajahan Inggris dimulai pada 19 April 1775.
Meski aktor utama dalam perang ini adalah penduduk Amerika Utara dan Inggris, negara-negara Eropa seperti Perancis dan Belanda terlibat dalam Revolusi Amerika.
Negara-negara tersebut terlibat utamanya demi mengamankan kepentingan militer dan ekonomi.
Berikut keterlibatan Perancis dan juga Belanda dalam perang Revolusi Amerika.
Baca juga: Sebab Khusus Terjadinya Revolusi Amerika
Perancis mulai terlibat dalam Perang Revolusi Amerika pada 1775, ketika diam-diam mengirimkan pasokan untuk tentara Amerika.
Apabila menilik sejarahnya, Perancis dan Inggris telah bermusuhan sejak lama.
Itulah mengapa Perancis membantu Amerika dalam Revolusi Amerika.
Beberapa sejarawan juga menyebut bahwa keterlibatan Perancis dalam Revolusi Amerika dilatarbelakangi oleh kekalahannya atas Inggris pada Perang Tujuh Tahun (1756-1763).
Perancis secara resmi terlibat dalam Revolusi Amerika pada 1778, ketika membentuk aliansi dengan Angkatan Darat Kontinental.
Peran Perancis dalam Revolusi Amerika adalah membantu dalam hal finansial, mengirimkan tentara, dan angkatan laut.
Bantuan dari Perancis merupakan kontribusi besar yang mengantarkan Amerika Serikat pada kemerdekaannya.
Baca juga: Pengaruh Revolusi Amerika bagi Indonesia
Berbeda dengan Perancis, alasan utama Belanda terlibat dalam Perang Revolusi Amerika adalah motif ekonomi.
Pada 1600-an, Belanda menikmati kejayaannya dengan memiliki wilayah jajahan yang sangat luas dan berperan penting dalam perdagangan dunia.
Sekitar periode ini, Belanda mendirikan New Netherland (sekarang New York) dan menjalin hubungan dagang yang menguntungkan dengan orang-orang Amerika.
Memasuki paruh kedua tahun 1700-an, Belanda masih terhitung sebagai salah satu kekuatan terbesar di dunia.
Saat itu, demi kepentingan dagang, negara ini mencoba netral di tengah peperangan yang melibatkan mitra-mitranya, misalnya Inggris.
Namun, Belanda tidak lagi bisa mempertahankan kenetralannya pada masa Revolusi Amerika.
Baca juga: Perjanjian Paris 1783, Ketika Inggris Akui Kemerdekaan Amerika
Sejak 1774, pedagang Belanda diketahui menjual perlengkapan perang kepada rekan-rekannya di Amerika.
Kabar mengenai kapal-kapal Amerika yang penuh dengan bubuk mesiu, senapan, dan meriam dari Belanda, membuat Inggris marah.
Inggris menanggapinya secara agresif dengan menyita kapal-kapal dagang Belanda beserta seluruh isinya.
Pemerintah Belanda sebenarnya tidak pernah menyatakan memihak kubu mana pun. Namun, sikapnya yang bergabung dengan Liga Netralitas Bersenjata (League of Armed Neutrality) pada Desember 1780, membuat Inggris berang.
Liga Netralitas Bersenjata dibentuk untuk melindungi pengiriman agar kapal-kapal tidak dapat disita oleh Inggris.
Hal itu dilakukan Belanda untuk mengamankan perdagangan di New Netherland dan wilayah utara Brasil, yang signifikan secara komersial.
Baca juga: Sejarah dan Isi Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat
Pemerintah Belanda juga kedapatan melindungi kapten kapal yang menyerang kapal Inggris.
Selain itu, di Belanda terdapat kelompok Patriot yang secara terang-terangan mendukung Revolusi Amerika.
Meski tidak pernah secara langsung menyatakan keberpihakannya, semua tindakan Belanda berkata sebaliknya.
Belanda tidak hanya mendukung Revolusi Amerika secara moral, politik, dan finansial, tetapi juga menjadi salah satu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Amerika Serikat.
Inggris akhirnya menyatakan perang terhadap Belanda, yang merupakan matan mitra dagangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.