Fransen van de Putte kembali menduduki jabatan yang sama antara 1872-1874.
Pada 10 Februari hingga 1 Juni 1866, Fransen van de Putte sempat menjadi Perdana Menteri Belanda.
Selama beberapa tahun setelah kepulangannya dari Indonesia, Fransen van de Putte fokus untuk mengupayakan penghapusan Sistem Tanam Paksa.
Pada 1866, ia berselisih paham dengan Johan Rudolph Thorbecke tentang kebijakan pertanahan kolonial.
Karena itu pula, Fransen van de Putte diberhentikan dari kabinet Thorbecke.
Baca juga: Baron van Hoevell, Penentang Sistem Tanam Paksa
Kendati demikian, upayanya bersama para politikus golongan liberal dan humanis tidak sia-sia karena Sistem Tanam Paksa dihapus pada 1870.
Perang Aceh adalah pertempuran antara Kesultanan Aceh melawan Belanda yang berlangsung antara 1873-1904.
Ketika Perang Aceh meletus, Fransen van de Putte mengkritik perlakuan berdarah dan tidak manusiawi oleh Belanda terhadap warga sipil, mulai dari eksekusi skala besar hingga penghancuran ternak dan sawah yang disengaja.
Setelah periode jabatannya sebagai Menteri Urusan Kolonial selesai, ia bergabung dalam kabinet Jan Kappeyne van de Coppello.
Fransen van de Putte meninggal di Belanda pada 3 Maret 1902 dalam usia 79 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.