Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Rasul yang Bergelar Ulul Azmi

Kompas.com - 10/06/2023, 07:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Raja Namrud mengaku ia bisa mengubah matahari terbit dari barat dan sanggup menghidupkan orang yang sudah mati.

Suatu hari, seluruh patung di sekitar Ka’bah hancur. Hanya tersisa satu patung saja. Ibrahim lah yang menghancurkan patung-patung itu.

Mengetahui hal ini, Raja Namrud pun marah dan menangkap Ibrahim AS. Ibrahim AS dijatuhi hukuman mati dengan cara dibakar.

Akan tetapi, Allah menjadikan api itu terasa dingin sehingga tubuh dan pakaian yang dikenakan Ibrahim AS sama sekali tidak terbakar.

Hal ini diterangkan dalam surah Al-Anbiya ayat 69:

Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatan bagi Ibrahim.”

Sejak kejadian ini, sebagian orang ada yang memutuskan mengikut Ibrahim. Akan tetapi, mayoritas tetap dengan kekufurannya, termasuk Raja Namrud dan ayah Ibrahim.

Ibrahim kemudian diusir oleh ayahnya dari rumah.

Ibrahim pun memutuskan hijrah ke tanah suci Baitul Maqdis dan menikah dengan gadis menawan bernama Sarah.

Namun, karena Sarah tidak kunjung hamil, Nabi Ibrahim diminta menikahi perempuan lain bernama Hajar.

Tidak berselang lama setelah menikah, Hajar dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Ismail.

Ismail inilah yang kemudian disembelih oleh Ibrahim, ayahnya, sebagai wujud kepatuhan Ibrahim menaati perintah Allah untuk mengorbankan putra kesayangannya itu.

Tidak berhenti di situ, Nabi Ibrahim juga diberi tugas untuk membangun Baitullah (rumah Allah), yang kelak menjadi tempat ibadah umat Islam.

Baca juga: Mengapa Nabi Ibrahim Dikenal sebagai Bapak Para Nabi?

Nabi Musa AS

Selanjutnya adalah Nabi Musa, seorang anak yang dihanyutkan oleh ibunya ke Sungai Nil.

Sebab, pada zaman itu, Raja Mesir yang bernama Firaun memerintahkan prajuritnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir.

Tidak disangka, Nabi Musa ditemukan oleh permaisuri kesayangan Raja Firaun.

Awalnya, Raja Firaun menolak untuk menerima bayi tersebut. Namun karena permohonan sang permaisuri, Musa pun dibawa masuk ke dalam istana dan dibesarkan di sana.

Singkat cerita, Nabi Musa pun tumbuh menjadi seorang pemimpin yang dikenal bersikap tegas. Ia juga memiliki sebuah tongkat yang dapat berubah menjadi ular.

Tongkat itulah yang kelak membelah laut merah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com