KOMPAS.com - Tradisi Tiban merupakan ritual meminta hujan turun dengan adu cambuk.
Tradisi ini berkembang di Trenggalek, Jawa Timur.
Baca juga: Mengenal Ritual Buka Tableg dalam Masyarakat Jawa
Tiban berasal dari kata dasar tiba, yang dalam bahasa Jawa berarti jatuh.
Tiban mengandung arti timbulnya atau munculnya sesuatu yang tidak terduga.
Selain itu, istilah tiban juga bisa merujuk kepada hujan yang jatuh secara tiba-tiba dari langit, yang dalam percakapan sehari-hari disebut udan tiban, yaitu hujan yang muncul dengan tidak terduga.
Sejarah tradisi Tiban berlangsung sejak lama. Kabupaten Trenggalek dikenal sebagai wilayah yang subur dan menghasilkan sumber daya alam yang berlimpah, terutama komoditas pertanian.
Oleh sebab itu, masyarakat Trenggalek dapat hidup sejahtera.
Umumnya, masyarakat Trenggalek mengolah sawah mereka dengan cara tradisional, yaitu dengan membajak menggunakan karapan sapi atau kerbau.
Masyarakat yang hendak membajak sawah akan datang berduyun-duyun menuju ke sawah mereka masing-masing.
Akan tetapi, suatu hari, musim kemarau yang parah tiba.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.