Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Gua Sentono di Yogyakarta

Kompas.com - 29/05/2023, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sedangkan dua tokoh yang mengapitnya berdiri dengan sikap tribangga.

Di depan ceruk ini terdapat lubang berbentuk segi empat berukuran panjang 50 cm, lebar 30 cm, dengan kedalaman 13 cm.

Lubang tersebut diduga berfungsi sebagai penampung air pada saat pemujaan lingga dan yoni.

Baca juga: Sejarah Candi Klodangan di Yogyakarta

Ceruk III

Ceruk III memiliki kedalaman 180 cm, lebar 159 cm, dan tinggi 155 cm.

Relief yang ada di ceruk ini belum selesai, diduga akan menggambarkan seekor kura-kura.

Di tengah lantai gua terdapat lubang berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 53 cm, lebar 50 cm, dan kedalaman nya 12 cm.

Lubang tersebut kemungkinan pada zaman dulu digunakan untuk menempatkan obyek pemujaan.

Baca juga: Sejarah Singkat Candi Abang

Berdasarkan pahatan-pahatan di tiga ceruk, sangat jelas bahwa Gua Sentono berlatarbelakang agama Hindu.

Para ahli sejarah yang meneliti menduga pada zaman dulu lokasi ini digunakan untuk pemujaan bagi Dewa Siwa.

Pada saat dilakukan penelitian, di situs ini pernah ditemukan pecahan bata merah yang ukurannya sama dengan bata-bata di Candi Abang, yang berdiri sekitar 400 meter dari lokasi gua.

Temuan itu memunculkan dugaan bahwa Gua Sentono sezaman dengan Candi Abang, yakni pada sekitar abad ke-9 atau abad ke-10.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com