Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Solok Sipin di Jambi

Kompas.com - 29/05/2023, 07:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

Raksasa tersebut juga membawa tali dan tongkat besar yang memiliki hiasan bunga di ujungnya.

Pada salah satu makara terdapat pahatan angka 986 Saka (1064 Masehi) dan tulisan berbunyi "Mpu Dharmmawira".

Hiasan yang dipahatkan pada makara, oleh para peneliti diakui memiliki gaya seni tinggi, yang dapat disejajarkan dengan gaya seni terbaik yang berkembang di Jawa pada abad ke-8.

Baca juga: Sejarah Candi Tanjung Medan di Pasaman

Pada saat Dinas Purbakala mengunjungi Situs Candi Solok Sipin pada 1954, ditemukan pula tinggalan berupa stupa yang oleh penduduk disebut batu catur.

Saat ini, stupa tersebut disimpan di Museum Siginjai Jambi.

Pada 1983, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional melakukan ekskavasi, yang berhasil menampakkan sisa bangunan bata.

Namun, karena sebagian besar fondasinya telah rusak dan hilang, Candi Solok Sipin tidak dapat dipugar.

Berdasarkan temuan stupa dan arca, dapat disimpulkan bahwa Candi Solok Sipin berlatarbelakang agama Buddha.

Akan tetapi, kurangnya sumber sejarah membuat para ahli belum bersepakat untuk memperkirakan kapan candi ini dibangun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com