Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Keramat di Lasem dan Sekelumit Kisah Kutukan Marga Han

Kompas.com - 21/05/2023, 14:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Kondisi alam yang tak biasa tersebut kemudian membuat rombongan pengantar jenazah berlari meninggalakn jenazah Han.

Setelah hujan dan petir reda, romobongan pengantar bersama kedua anak Han menghampiri tempat jenazah tadi ditinggalkan.

Baca juga: Asal Usul Danau Ranu Kumbolo Menurut Masyarakat Tengger

Anehnya, tempat di mana jenazah ditinggalkan, sudah menjadi gundukan tanah dan jenazah Han pun sudah tidak ada. Entah siapa yang telah memakamkan Han.

Di tengah kebingungan rombongan dan kedua anak Han, tiba-tiba muncul suara yang bersumber dari dalam gundukan kuburan tersebut yang mengatakan sebuah kutukan.

Barang siapa anak turunnya yang tinggal di Lasem, maka mereka akan mengalami kemiskinan. Sontak saja kedua anaknya yang mendengar suara itu langsung berlari.

Sejak saat itulah anak keturunan Han menyebar ke berbagai kota besar, namun lebih terlokalisasi di Kota Surabaya.

Kisah ini hingg saat ini masih berkembang, dan tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk mengunjungi Lasem.

Baca juga: Batu Menangis, Cerita Rakyat Kalimantan Barat

Siapa Han Du Chu?

Han Du Chun juga dikenal dengan nama Han Wee Sing dan Han Siong Kong, namun pada nisan tersebut tertulis nama Han Du Chu.

Berdasarkan informasi yang tertulis pada nisan makam tersebut, Han Du Chu wafat pada tahun ke-33 (1768 M) masa Dinasti Qing di bawah pemerintahan Kaisar Qian (1735-1796).

Informasi lain tentang Han Du Chu, ketika nisan makan Han dibuat, ia memiliki 5 orang anak anak laki-laki dengan belasan cucu, serta 3 orang buyut.

Riwayat hidup dan kisah kutukan ini sejatinya telah pernah dilirik oleh seorang peneliti dari Prancis, Claudine Salmon, pada tahun 1991.

Baca juga: Dinasti Qing: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Apa yang ditemukan oelh Salmon dalam penggaliannya tentang Han dipubilkasikan dalam artikel The Han Family of East Java Entrepreuneurship and Politics (18th-19th Century) jurnal Archipel.

Salah satu informasi yang disuguhkan artikel ini adalah berita kelahiran Han Du Chu di Lubianshe, Tianbao, pada tahun 1673.

Ia sebenarnya berasal dari daerah tersebut yang kemudian pindah ke Pulau Jawa an wafat pada tahun 1743 di Rajegwesi atau Bojonegoro.

Baca juga: Dinasti Han: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

 

Tulisan ini telah tayang di National Geographic Indonesia dengan judul Sebuah Kutukan yang Menghidupkan Lasem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com