Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pembebasan Irian Barat oleh Kabinet Natsir

Kompas.com - 20/05/2023, 18:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

  1. Akan memberikan perhatian kepada kepeningan-kepentingan Belanda di Irian Barat termasuk kepentingan capital Belanda meliputi perkapalan, perdagangan serta industry.
  2. Mempergunakan tenaga-tenaga Balanda dalam aparat administrasi di Irian Barat.
  3. Menjamin pensiunan Belanda sebagaimana dalam perjanjian KMB.
  4. Memperbolehkan imigrasi warga Belanda.
  5. Memasukkan Irian Barat ke system perhubungan Indonesia (udara, laut, radio, telepon, dan telegraf), tanpa mengesampingkan konsesi-konsesi yang sudah diperoleh maskapai Belanda ataupun lainnya.
  6. Memberikan kebebasan agama serta usaha-usaha kemanusiaan, pengajaran serta pemeliharaan orang sakit dapat lanjutkan.
  7. Mengusahakan pemerintahan Irian Barat berjalan secara demokrasi penuh, diberikan hak otonom dan hak ikut memerintah, serta disegerakan melakukan pembentukan badan perwakilan sendiri.

Belanda tertarik dengan tawaran Indonesia tersebut, namun masih mendapatkan poin ke-7. Belanda ingin agar hal tersebut diserahkan kepada rakyat Irian Barat, dan tidak dapat sepakat antara keduanya.

Baca juga: Sejarah dan Upaya Pembebasan Irian Barat

Upaya Pembebasan Irian Barat III

Keterbatasan waktu perundingan yang telah disepakati yaitu tanggal 27 Desember, membuat indonesia semakin agresif lagi.

Pada tanggal 15 Desember Indonesia menawarkan kembali tiga konsesi baru, yaitu

  1. Indonesia dan Belanda sepakat untuk menyerahkan kedaulatan IRian Barat,
  2. Penyerahan akan dilangsungkan pada pertengahan tahun 1951,
  3. Sebelum penyerahan Irian Barat terlebih dahulu akan diadakan konferensi pembahasan perjanjian-perjanjian khusus mengenai tujuh pasal sebelumnya untuk menjaga kepentingan-kepentingan Belanda.

Belanda tidak keberatan dengan tiga poin tersebut, hal ini pun telah disetujui oleh United Nations Commission for Indonesia (UNCI) sebagai lembaga penengah kedua belah pihak.

Baca juga: UNCI: Latar Belakang, Tugas, Anggota, dan Hasil Kerja

Petaka Detik-Detik Akhir

Pada Sore tanggal 26 Desember 1950 dilangsungkan perundingan final mengenai keberlanjutan kesepakatan pada diplomasi sebelumnya.

Namun, secara tiba-tiba Belanda menyatakan menolak atas tiga konsesi yang telah disepakati sebelumnya, bahkan mereka mengajukan 2 konsesi yang bertentangan dengan Indonesia.

Pertama, kedaulatan Irian Barat diberikan kepada Uni, sedangkan pemerintahannya dipegang oleh Belanda. Usulan Belanda ini langsung ditolak oleh delegasi Indonesia.

Dilanjutkan tawar menawar lagi oleh Indonesia agar Belanda tidak membatalkan kesepakatan sebelumnya, namun diplomasi tidak menuai kata sepakat lagi, dan Indonesia harus pulang dengan tangan hampa.

Baca juga: Trikora: Pembebasan Irian Barat

Referensi:

  • Fasa, N. (2013). Perjuangan M. Natsir dalam Merebut Irian Barat 1950-1951. Avatara, 1(1), 137-149.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com