Setelah itu, para ulama menghimpun dan membukukan hadis-hadis ke dalam kitab hadis serta memisahkannya dari fatwa sahabat Nabi.
Dari usaha-usaha tersebut, lahirlah kitab-kitab hadis yang dipisahkan dalam beberapa kelompok, yakni kitab sahih, kitab sunan, dan kitab musnad.
Beberapa ahli hadis terkenal dari periode Daulah Abbasiyah adalah Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah.
Baca juga: Biografi Imam Bukhari, Pemimpin Para Ahli Hadis
Ilmu tafsir timbul dari kebutuhan untuk menjelaskan ayat-ayat Al Quran yang bersifat umum dan mutasyabihat (menimbulkan beragam arti).
Pada masa Daulah Abbasiyah, muncul mufasir dari golongan Tabi'in seperti Imam Sufyan bin Uyainah, Syubah al Hajjaj, dan Zahid bin Harundan.
Dari tokoh-tokoh inilah Abu Jafar Muhammad bin Jarir ath-Thabari, Ar-Razi, dan Az-Zamakhsyari, berguru.
Fikih adalah ilmu yang memuat berbagai hukum Islam seperti perintah maupun larangan Allah.
Pada masa Daulah Abbasiyah, muncul empat imam besar yang mengajarkan mazhabnya masing-masing.
Baca juga: 4 Imam Mazhab Terbesar dalam Islam
Empat imam besar pada masa Dinasti Abbasiyah dan mazhabnya, di antaranya:
Mazhab yang dianut pada masa pemerintah Dinasti Abbasiyah paling banyak adalah Mazhab Hanafi.
Namun, ketika Khalifah Al-Makmun (813-833) berkuasa, aliran Mutazilah menjadi aliran resmi pada masa Bani Abbasiyah. Aliran ini muncul di Irak pada awal abad ke-8.
Tasawuf adalah ilmu syariat, yang inti ajarannya tekun beribadah dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah.
Adapun tokoh-tokoh tasawuf pada masa Daulah Abbasiyah yakni, Rabiah Al-Adawiyah, Jalaludin ar Rumi, Ibnu Arabi, Al-Muhasibi, dan Mansyur Al-Hajjaj.
Baca juga: Strategi Penyebaran Agama Islam Melalui Jalur Tasawuf
Aliran keagamaan sempalan lahir dari orang-orang yang masih terikat dengan adat istiadat agama majusi.
Beberapa aliran keagamaan sempalan yang lahir pada masa Daulah Abbasiyah di antaranya:
Referensi: