Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Perlawanan Ternate terhadap Portugis

Kompas.com - 28/04/2023, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

Namun, Portugis kerap menyebarkan agama Katolik melalui paksaan, yang memicu terjadinya konflik agama.

Portugis mencampuri urusan internal kerajaan

Campur tangan dalam urusan internal kerajaan menjadi salah satu faktor perlawanan Ternate terhadap Portugis.

Kepercayaan yang didapatkan bangsa Portugis dari Kerajaan Ternate ternyata perlahan-lahan disalahgunakan.

Baca juga: Arti Penting Kerajaan Ternate dalam Dunia Perdagangan pada Masa Lalu

Portugis diketahui sering ikut campur dalam urusan pemerintahan dan bertindak sewenang-wenang terhadap para sultan Ternate.

Sultan Tabariji adalah raja Ternate yang naik takhta pada 1533 berkat campur tangan Portugis.

Masa kekuasaan Sultan Tabariji pun hanya bertahan satu tahun karena hidupnya berada di bawah kendali Portugis.

Pada 1534, sultan yang kala itu baru berusia 15 tahun langsung diturunkan dari singgasananya karena dianggap melakukan pengkhianatan.

Pengkhianatan yang dimaksud adalah membiarkan Muslim Galela menyerbu Mamuya dan membunuh orang-orang yang baru saja dikristenkan oleh Portugis.

Setelah itu, Sultan Tabariji diasingkan hingga ke Goa di India dan akhirnya meninggal di Malaka dalam perjalanannya kembali ke Ternate pada 1545.

Baca juga: Tabariji, Sultan Ternate yang Dikendalikan Portugis

Pembunuhan Sultan Khairun

Pembunuhan Sultan Khairun menjadi penyebab perlawanan Kesultanan Ternate terhadap Portugis membesar.

Sultan Khairun (1535-1570) merupakan salah satu tokoh perlawanan Kesultanan Ternate terhadap Portugis.

Sejumlah masalah politik, ekonomi, dan sosial yang dialami rakyat Ternate mendorong Sultan Khairun untuk melawan Portugis.

Ketika kedudukannya terdesak, Portugis menangkap dan mengasingkan Sultan Khairun di sebuah benteng.

Penangkapan Sultan Khairun membuat kebencian rakyat terhadap Portugis semakin meluas hingga timbul kekacauan.

Untuk meredam amarah rakyat, Portugis membebaskan Sultan Khairun dan mengaku ingin berunding.

Namun, Sultan Khairun justru dikhianati dan dibunuh di Benteng Sao Paolo ketika memenuhi undangan untuk berunding.

Kemarahan luar biasa dari masyarakat Ternate memicu perlawanan lanjutan yang lebih besar di bawah pimpinan Sultan Baabullah, putra Sultan Khairun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peristiwa Haur Koneng 1993

Peristiwa Haur Koneng 1993

Stori
Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com