Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu Menangis, Cerita Rakyat Kalimantan Barat

Kompas.com - 03/04/2023, 13:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Namun, kesabaran ibunya semakin hari semakin diuji oleh sikap anaknya yang telah masuk kategori durhaka.

Sebab, Darmi tidak saja menolak perintah, tetapi juga mulai sering mengolok-olok ibunya sendiri dengan mengatai sang ibu jelek dan bau.

Siapa pula yang tak merasa kesal melihat tingkah laku Darmi dalam memperlakukan ibunya dengan tidak layak itu. Bahkan, tingkah Darmi membuat alam pun murka.

Suatu ketika, Darmi meminta ibunya untuk membeli baju baru ke pasar supaya tidak terlalu memalukan dirinya.

Sang ibu mengatakan bingung harus memilih baju yang seperti apa, kemudian berangkatlah mereka berdua.

Ketika berjalan di tengah ramainya pasar, Darmi tiba-tiba meminta kepada ibunya supaya jangan terlalu dekat karena ia malu terhadap sang ibu yang bau dan jelek.

Ibu pun terkejut. Namun, ia menyadari memang memakai baju jelek dan belum mandi ketika hendak berangkat. Ibu kemudian berjalan di belakang Darmi.

Darmi kemudian melihat sebuah baju yang bagus dan menghampirinya. Mereka kemudian memilih baju. Sang penjual baju lantas berkata, “Anak ibu cantik sekali”.

Darmi langsung mengelak, “Bukan, itu bukan ibu saya, itu pembantu saya”.

Sang penjual merasa heran. “Tapi wajah kalian berdua mirip”.

Baca juga: Sejarah Prambanan dan Kaitannya dengan Kisah Roro Jonggrang

Karena kesal dan malu, Darmi kemudian pergi menjauhi penjual itu dan membatalkan belanjanya. Ia bergegas pulang.

Ibu yang mendengar perkataan ini merasa sakit hati. Namun, ia tetap menahan sembari berjalan mengikuti Darmi dari belakang.

Dalam perjalanan pulang, ada seorang ibu berkata kepada ibu Darmi, “Andai saja saya punya anak laki-laki, pasti aku nikahkan dengan anak ibu yang cantik ini”.

Darmi langsung membantah lagi, “Saya bukan anaknya, dia ini pembantu saya, bukan ibu saya”.

Sang ibu langsung terdiam sedih melihat perlakuan anaknya, kemudian berkata, “Darmi, apa yang telah kamu ucapkan? Aku ini ibumu, aku yang melahirkanmu, aku yang menyusuimu, aku yang membesarkan sehingga cantik demikian”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com