KOMPAS.com - Soeharto merupakan presiden kedua Republik Indonesia yang menjabat sejak 1967 hingga 1998.
Dalam sejarah Indonesia, Soeharto juga menjadi presiden dengan masa jabatan terlama, yakni selama hampir 32 tahun.
Gerakan refomasi akhirnya berhasil mendesak Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia.
Pengunduran dirinya dilakukan pada 21 Mei 1998 pukul 09.00 WIB, di Credentials Room di Istana Merdeka, Jakarta.
Kenapa Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden?
Baca juga: Alasan Soeharto Dapat Memimpin Selama 32 Tahun
Mundurnya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998 dilatarbelakangi oleh ketidakstabilan dalam negeri Indonesia setelah terjadi berbagai kerusuhan yang menginginkan Soeharto turun dari jabatannya.
Berbagai kerusuhan tersebut merupakan bagian dari gerakan reformasi 1998, yang terjadi akibat krisis ekonomi, politik, hukum, keamanan, sosial-budaya, dan krisis kepercayaan di Indonesia.
Selama 32 tahun berkuasa, rezim Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto memang terus melaksanakan pembangunan.
Namun, pembangunan tidak terlaksana secara merata dan hanya segelintir rakyat yang dapat menikmatinya.
Hal itu diperparah dengan budaya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang merajalela, serta fakta bahwa eksekutif menjadi penguasa tunggal di atas lembaga lainnya sehingga tidak ada yang mampu mengawasi kekuasaan.
Baca juga: 6 Agenda Reformasi 1998
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.