KOMPAS.com - Piagam Madinah adalah sebuah perjanjian yang dibuat Nabi Muhammad dengan berbagai kalangan.
Piagam ini dibuat setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah dari Mekkah bersama dengan para kaum Muslimin.
Piagam Madinah terdiri dari 47 pasal utama dan pembukaan serta terbagi ke dalam 10 bab.
Dalam sejarahnya, Piagam Madinah memegang peranan penting dalam proses perkembangan Islam.
Lantas, apa makna penting Piagam Madinah bagi sejarah peradaban Islam?
Baca juga: Piagam Madinah: Latar Belakang, Fungsi, dan Isinya
Adapun makna penting Piagam Madinah bagi sejarah peradaban Islam adalah dapat menyatukan dan menciptakan kehidupan masyarakat Madinah yang damai dan tentram, di balik segala perbedaan.
Selain itu, Piagam Madinah juga mengatur kebebasan dalam berpendapat, perlindungan terhadap hak sipil dan hak hidup, memperkenalkan ide nasionalisme dan negara dalam arti luas, toleran, bekerja sama, dan humanis.
Lewat prinsip inilah persamaan hak dan kewajiban individu dapat terjamin tanpa membedakan ras, bahasa, atau kepercayaan.
Secara formal, Piagam Madinah mengatur hubungan sosial antara komponen masyarakat Madinah, yaitu:
Baca juga: Alasan Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah
Dari prinsip tersebut, dapat diketahui piagam ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad merupakan pemimpin yang memegang amanat, di antara rakyat dengan berbagai golongan bangsa dan agama.
Di antara para ahli, terjadi silang pendapat mengenai golongan-golongan yang dimaksud dalam Piagam Madinah.
Sejumlah ahli menyebutkan ada empat golongan yang dimaksud, yaitu:
Menurut sejarah, Piagam Madinah yang dibuat Nabi Muhammad berlaku selama satu setengah abad. Terhitung dari awal dibentuk tahun 622 M hingga runtuhnya Dinasti Umayyah dan berdirinya Dinasti Abbasiyah pada 750 M.
Referensi:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.