Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Pendidikan pada Masa Kolonial Belanda

Kompas.com - 16/03/2023, 18:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Dengan adanya kontrol sentral yang kuat, segala masalah pendidikan diputuskan oleh pegawai Belanda saja, tanpa koordinasi dengan masyarakat pribumi.

Baca juga: MULO, Sekolah Umum Zaman Hindia Belanda

Perencanaan pendidikan tidak sistematis

Pada masa penjajahan, tidak ada perencanaan pendidikan yang sistematis untuk anak-anak pribumi.

Tidak adanya perencanaan pendidikan yang sistematis menyebabkan pemerintah mengadakan percobaan dengan berbagai macam sekolah, penyelenggaraan, dan penerimaan murid didasarkan atas kebutuhan pemerintah Belanda dalam tenaga kerja.

Hal ini terkadang membuat anak-anak pribumi terombang-ambing karena sistem pendidikan terus berubah.

Diskriminatif

Terdapat diskriminasi yang luar biasa dalam penyediaan pendidikan bagi anak-anak pribumi.

Kebijakan yang diskriminatif terjadi dalam berbagai bentuk dan tingkatan.

Baca juga: STOVIA, Sekolah Dokter Zaman Hindia Belanda

Belanda pada dasarnya menghambat lahirnya sekolah bagi pribumi yang setaraf dengan sekolah untuk keturunan bangsa Eropa.

Hal itu karena pendidikan pada zaman kolonial hadir bukan untuk mencerdaskan rakyat, tetapi demi kepentingan Belanda sendiri yang ingin menciptakan tenaga kerja yang dapat dibayar murah.

Di antara masyarakat pribumi pun masih terjadi diskriminasi, antara bangsawan, priayi, dan rakyat jelata.

Umumnya hanya golongan bangsawan dan priayi yang dapat bersekolah hingga jenjang pendidikan tinggi.

 

Referensi:

  • Andriyanto. (2022). Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia. Klaten: Radar Kampus.
  • Pulungan, J Suyuthi. (2019). Sejarah Pendidikan Islam Edisi Pertama. Jakarta: Kencana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com