Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Kethek di Lereng Barat Gunung Lawu

Kompas.com - 09/02/2023, 20:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Candi Kethek berada di lereng barat Gunung Lawu, tepatnya di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Letak candi berbentuk teras berundak seperti piramida ini sekitar 300 meter dari Candi Cetho.

Nama Kethek diberikan oleh masyarakat sekitar karena dulunya di tempat ini sering dijumpai banyak kera.

Kethek merupakan Bahasa Jawa yang artinya kera.

Baca juga: Sejarah Candi Kadisoka di Yogyakarta

Sejarah Candi Kethek

Dari temuan arca dan bentuk bangunan berupa punden berundak mirip piramida seperti halnya candi-candi di lereng barat Gunung Lawu, diduga Candi Kethek dibangun pada sekitar abad ke-15 hingga abad ke-16.

Seperti halnya Candi Cetho dan Candi Sukuh, Candi Kethek dibangun pada akhir kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Candi Kethek memiliki empat teras berundak di mana masing-masing terasnya dihubungkan dengan tangga. Dari depan, bentuk bangunannya mirip piramida, tetapi tidak memiliki ruangan.

Teras keempat diperkirakan menjadi tempat berdirinya bangunan utama. Pada anak tangga paling bawah terdapat arca kura-kura, yang menjadi petunjuk corak keagamaan candi ini.

Baca juga: Candi Jawi, Makam Raja Kertanegara di Pasuruan

Arca kura-kura tersebut dikaitkan dengan cerita Samudramanthana dalam mitologi Hindu.

Samudramanthana berkisah tentang pengadukan lautan susu menggunakan Gunung Mandara sebagai tongkat pengaduknya.

Hal ini dilakukan oleh para dewata bekerja sama dengan Asura (makhluk sejenis raksasa) untuk mendapatkan air keabadian, tirta amerta.

Namun, dewa menggunakan tipu daya sehingga bisa mengambil amerta dari Asura.

Dapat disimpulkan bahwa Candi Kethek bercorak agama Hindu. Selain itu, cerita Samudramanthana dikaitkan dengan fungsi Candi Kethek sebagai tempat untuk meruwat atau membebaskan seseorang dari kesalahan (dosa).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com