Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Kadisoka di Yogyakarta

Kompas.com - 08/02/2023, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Candi Kadisoka terletak di Dusun Kadisoka, Kelurahan Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Candi Kadisoka ditemukan pada 7 Desember 2000 oleh seseorang yang sedang menambang pasir.

Pada tahun berikutnya, dilakukan kegiatan ekskavasi dan penyelamatan yang berhasil menampakkan seluruh bagian candi sisi timur.

Sayangnya, tidak banyak informasi yang dapat digali dari Candi Kadisoka karena keterbatasan sumber sejarah.

Baca juga: Candi Jawi, Makam Raja Kertanegara di Pasuruan

Sejarah Candi Kadisoka

Candi Kadisoka berdenah segi empat berukuran 6,9 x 6,49 meter. Struktur yang ditemukan berupa kaki candi setinggi 1,25 meter.

Struktur kaki candi tersebut tersusun atas lima lapis batu andesit.

Candi Kadisoka terdiri dari tiga bagian, yakni bagian pembingkai dinding batur, pembingkai sisi genta (padma), dan bagian setengah bulatan yang terletak di atas batur.

Candi ini dibangun menghadap barat. Dilihat dari perbingkaian sisi genta dan bagian setengah bulatan, Candi Kadisoka berciri bangunan candi Jawa Tengah yang umumnya dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno, antara abad ke-7 hingga abad ke-10.

Baca juga: Candi Gunung Wukir, Lokasi Penemuan Prasasti Canggal

Candi Kadisoka memiliki perigi atau sumur di tengah lantai bilik dan didalamnya ditemukan peripih berupa lempengan emas segi empat bergambar bunga teratai dan batu-batu mulia.

Dari hasil temuan tersebut, para ahli memperkirakan bahwa Candi Kadisoka bercorak agama Hindu.

Penelitian menunjukkan bahwa Candi Kadisoka terpendam oleh luapan lahar dari Sungai Kuning, yang berada di sebelah timur candi.

Diduga luapan tersebut terjadi pada masa pembangunan candi dan terjadi kembali beberapa kali setelahnya selama beberapa abad yang membuat bangunannya terpendam hingga baru ditemukan kembali pada tahun 2000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kemdikbud
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Stori
Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com