KOMPAS.com - Candi Sambisari merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang ada di Yogyakarta.
Secara administratif, bangunan ini berdiri di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman.
Candi Sambisari ditemukan pada 1966 secara tidak sengaja oleh seorang petani.
Sosok yang menemukan Candi Sambisari secara tidak sengaja adalah Arjo Wiyono.
Berikut sejarah Candi Sambisari.
Baca juga: Candi Sari, Asrama Para Biksu dari Abad ke-8
Candi Sambisari ditemukan oleh Arjo Wiyono yang mengolah tanah milik Karyoinangun.
Saat sedang melakukan pekerjaannya, cangkul Arjo membentur batur berukir yang ternyata reruntuhan candi.
Temuan tersebut ditindaklanjuti oleh Kantor Cabang I Lembaga Peninggalan Purbakala Nasional (LP2N) di Prambanan, yang melakukan ekskavasi pada September 1966.
Ekskavasi kembali dilakukan pada 1975-1977 dan 1984-1985 untuk menggali semua reruntuhan candi yang tertimbun material vulkanik Gunung Merapi sedalam 6,5 meter.
Dari hasil ekskavasi, diketahui bahwa Candi Sambisari terdiri dari satu candi induk dan tiga candi perwara (pendamping).
Di luar pagar keliling halaman pusat ditemukan teras dengan tangga naik di setiap sisinya. Setelah penggalian selesai, dilakukan pemugaran yang rampung pada 23 Maret 1987.
Baca juga: Sejarah Candi Kedulan di Yogyakarta
Candi Sambisari diperkirakan dibangun semasa dengan Candi Prambanan, Candi Plaosan, dan Candi Sojiwan, yakni sekitar abad ke-9.
Pendapat ini didukung dengan temuan lempengan emas bertulis berhuruf Jawa Kuno yang diperkirakan dari abad ke-9.
Lempengan tersebut bertuliskan, "Om siwa sthana", yang artinya "Hormat, pembuatan tempat (rumah) bagi Dewa Siwa".
Dari situ diketahui bahwa Candi Sambisari bercorak agama Hindu dan fungsinya sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa.
Hal itu didukung juga dengan temuan arca-arca Hindu yang ditempatkan di relung dinding tubuh sisi luar candi induk, di antaranya:
Selain itu ada pula temuan Mahakala, arca Nandiswara, dan lingga-yoni. Kompleks Candi Sambisari secara keseluruhan dikelilingi pagar tembok dari batu putih berukuran 50 x 48 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.