KOMPAS.com - Energi berkelanjutan atau sustainable energy memiliki riwayat panjang di Indonesia.
Di dunia, pencanangan sustainable energy atau energi berkelanjutan dalam sejarahnya terjadi pada 1927.
Waktu itu, AS merilis untuk kali pertama turbin berpenggerak angin.
Di Indonesia, energi berkelanjutan memang erat kaitannya dengan kian menipisnya sumber energi fosil.
Menipisnya sumber energi fosil sejatinya menjadi perhatian dunia pula.
Laman sumber bacaan di Kompas.com edisi 5 Oktober 2021 menyebut bahwa di Indonesia, ada sedikitnya tiga sumber energi terbarukan berkelanjutan.
Ketiganya adalah energi laut, energi angin, dan energi matahari, di samping energi gas.
Energi berkelanjutan
Di Indonesia, pengelolaan energi berkelanjutan bertolak dari kinerja lembaga-lembaga negara sebagai pelaksana langsung.
Selain Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pemerintah juga memiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertamina.
Indonesia melalui Pertamina dan anak usahanya juga mengupayakan kedaulatan energi.
Kedaulatan energi meliputi juga sektor bahan bakar dan nonbahan bakar.
Sementara itu, energi berkelanjutan dengan mempertimbangkan generasi mendatang juga menjadi bagian dari kerja anak usaha Pertamina, Pertamina Retail.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.