KOMPAS.com - Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 1949, konflik Indonesia-Belanda masih menyisakan masalah Irian Barat.
Hasil KMB yang ditandatangani pada 27 Desember 1949 menyatakan bahwa Irian Barat masih dipertahankan Belanda dan akan dibicarakan lagi paling lambat satu tahun setelah KMB.
Namun hingga satu dekade setelah KMB, masalah Irian Barat tidak kunjung selesai, sehingga pemerintah Indonesia menempuh jalan militer.
Berikut latar belakang pembebasan Irian Barat melalui operasi militer.
Baca juga: Sejarah Irian Barat hingga Bergabung ke Indonesia
Latar belakang terjadinya upaya pembebasan Irian melalui operasi militer adalah jalan diplomasi dan konfrontasi politik serta ekonomi yang dilakukan Indonesia mengalami kebuntuan.
Ketika Belanda tidak menepati hasil KMB, pemerintah Indonesia mulai menempuh perjuangan diplomasi.
Namun, hingga akhir 1951, masalah Irian Barat belum juga terpecahkan karena kegagalan penyelesaian secara bilateral.
Karena itu, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengajukan masalah Irian Barat dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 1954.
Selanjutnya, Pemerintah Indonesia mengajukan resolusi masalah Irian Barat kepada Panitia Politik PBB pada 23 November 1954.
Sayangnya, resolusi tersebut ditolak dalam sidang Majelis Umum PBB pada 10 Desember 1954.
Baca juga: Operasi Trikora, Upaya Indonesia Merebut Irian Barat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.