Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Irian Barat hingga Bergabung ke Indonesia

Kompas.com - 22/08/2021, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Irian Barat atau Papua adalah provinsi Indonesia yang terletak di ujung barat Indonesia.

Berdirinya Papua bermula dari Konferensi Meja Bundar (KMB) yang diselenggarakan pada 27 Desember 1949.

Melalui KMB, Belanda bersedia memberikan kedaulatannya kepada Indonesia.

Akan tetapi, antara Indonesia dan Belanda masih terlibat konflik. Kedua negara ini tetap merasa berhak atas tanah Papua atau Irian Barat.

Karena Belanda tetap ingin Papua bagian barat terbentuk sebagai negara sendiri, akhirnya mereka membawa masalah ini ke forum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). 

Pada akhirnya, Belanda bersedia berdiskusi kembali dengan Indonesia, yang kemudian terbentuk perjanjian New York. 

Melalui perjanjian tersebut, Belanda bersedia menyerahkan kekuasaannya atas Papua atau Irian Barat kepada United Nations Temporary Executive Authority (UNITEA)

Namun, Belanda mensyaratkan agar Indonesia melakukan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera). 

Hasil Pepera menunjukkan bahwa Papua bagian barat memilih untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia. 

Baca juga: Kesepakatan Helsinki: Latar Belakang, Isi, Proses, dan Pelaksanaan

Nugini Belanda

Nugini Belanda mengacu pada wilayah Papua atau Irian Barat yang sementara itu adalah wilayah luar negeri dari Kerajaan Belanda tahun 1949. 

Selama revolusi Indonesia, Belanda telah melancarkan aksi polisi untuk mengambil wilayah Papua dari Republik Indonesia. 

Belanda menjajah Papua, karena Papua banyak menghasilkan hasil bumi. 

Di bawah kekuasaan Belanda, Papua diharuskan untuk memberikan setiap hasil bumi mereka, tetapi Papua tidak melakukannya. 

Kendati demikian, Belanda tetap ingin memerdekakan Papua atau Irian Barat. 

Alasannya, Belanda telah melakukan investasi besar di bidang keuangan dan ilmu pengetahuan sejak awal abad 19 untuk menjamin Papua Barat resmi menjadi wilayah koloni. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com