KOMPAS.com - Ratu Balqis atau yang juga disebut Ratu Syeba adalah penguasa Kerajaan Saba, sebuah kerajaan kuno yang diperkirakan berada di Eritrea, Ethiopia, atau Yaman.
Dalam sejarah Islam, Ratu Balqis disebutkan memiliki singgasana yang agung. Kerajaannya juga luas dan rakyatnya dapat hidup makmur.
Akan tetapi, mereka tidak menyembah Allah SWT. Disebut-sebut bahwa mereka disesatkan oleh setan sehingga memutuskan untuk menyembah matahari.
Berikut ini kisah Ratu Balqis.
Baca juga: Chatib Sulaiman: Awal Kehidupan, Pergerakan, dan Wafat
Ratu Balqis adalah pemimpin Kerajaan Saba, yang sekarang terletak di Yaman, barat daya Semenanjung Arab.
Konon, Kerajaan Saba berdiri sejak 2000 SM hingga abad ke-8 SM, yang rakyatnya bukan penyembah Allah, melainkan berhala.
Ratu Balqis menjadi pemimpin yang menyembah matahari.
Mengetahui berita ini, salah seorang nabi dalam Islam, yaitu Sulaiman mengirimkan surat kepada Ratu Balqis.
Nabi Sulaiman adalah salah satu tokoh dalam Al-Quran yang dikenal sebagai pembangun Bait Suci pertama.
Baca juga: Kapan Muawiyah bin Abu Sufyan Masuk Islam?
Isi surat yang ditulis Nabi Sulaiman untuk Ratu Balqis berisi tiga hal, sebagai berikut:
Karena isi surat itu, Ratu Balqis merasa terganggu. Ia beranggapan bahwa surat tersebut seakan-akan merongrong stabilitas kekuasaannya.
Kendati begitu, Ratu Balqis memilih untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara damai, bukan melalui agresi perang.
Menurut Ratu Balqis, agresi perang hanya akan mendatangkan malapetaka dan menimbulkan masalah lain.
Ratu Balqis lebih memilih untuk datang ke kediaman Nabi Sulaiman sembari membawa sebuah hadiah.
Pemberian hadiah ini ternyata merupakan taktik dari Ratu Balqis untuk mengungkap apakah Sulaiman benar-benar seorang nabi atau hanya raja biasa.