Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pulau Natal yang Mayoritas Penduduknya Islam

Kompas.com - 24/12/2022, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Christmas Island atau Pulau Natal merupakan salah satu pulau terluar negara Australia yang letaknya justru lebih dekat dengan Indonesia.

Pulau Natal terletak di Samudra Hindia, sekitar 350 kilometer di selatan Pulau Jawa dan berjarak 1.550 kilometer dari daratan Australia.

Pada 2021, pulau ini dihuni oleh 1.692 penduduk, yang mayoritas bermukim di tepi utara pulau.

Penduduk Pulau Natal terdiri dari keturunan Tionghoa, orang Melayu, dan Eropa-Australia.

Meski bernama Pulau Natal, mayoritas penduduk pulau ini beragama Islam dan Buddha.

Baca juga: Sejarah Pulau Pasir dan Mengapa Menjadi Bagian Australia

Kenapa dinamai Pulau Natal?

Keberadaan Pulau Natal pertama kali diketahui oleh pelaut Eropa bernama Richard Rowe pada 1615.

Pada hari Natal tahun 1643, Kapten William Mynors dari Royal Mary, salah satu kapal kongsi dagang Inggris EIC, melintas dan menamai pulau ini.

Itulah alasan di balik penamaan Pulau Natal. Pada awal abad ke-17, pulau ini telah dimasukkan dalam peta navigasi Inggris dan Belanda.

Namun baru pada 1666, Pulau Natal dimasukkan dalam peta yang diterbitkan oleh kartografer Belanda, Pieter Goos.

Baca juga: Black Armada, Aksi Boikot Australia terhadap Belanda demi Indonesia

Baru ada penghuninya pada abad ke-19

Pulau Natal pertama kali dikunjungi oleh bangsa Eropa ketika navigator Inggris, William Dampier, singgah pada Maret 1688.

Saat itu, pulau ini sama sekali belum dihuni. Orang-orang Inggris menjadi sering singgah untuk meneliti keadaan alam serta biota di sana.

Isolasi geografis Pulau Natal dan sejarah sentuhan manusia yang minim menyebabkan tingkat endemisme yang tinggi di antara flora dan faunanya, yang menarik bagi para ilmuwan dan naturalis Inggris.

Karena penemuan-penemuan yang menakjubkan, Inggris menganeksasi Pulau Natal pada 6 Juni 1888.

Mulai saat itu, tumbuh pemukiman di Pulau Natal, terlebih sejak ditemukan tambang fosfat pada 1899. Tambang fosfat di pulau ini dikelola bersama oleh Inggris dan Singapura.

Pada masa Perang Dunia II (1939-1945), fosfat milik Pulau Natal menjadi incaran Jepang.

Para pekerja di sana bahkan harus dievakuasi ke Perth dan Surabaya akibat serangan Jepang untuk merebut pulau ini dari Inggris.

Pada 1945, menyusul kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, Pulau Natal kembali direbut Inggris.

Baca juga: Suku Aborigin, Penduduk Asli Australia

Kenapa Pulau Natal milik Australia?

Letak Pulau Natal di antara Indonesia dan Australia.Encyclopædia Britannica Letak Pulau Natal di antara Indonesia dan Australia.
Australia, yang merupakan bekas koloni Inggris, meminta agar kedaulatan Pulau Natal diberikan kepadanya.

Untuk itu, Pemerintah Australia rela membayar sebesar 20 juta dollar kepada Singapura sebagai kompensasi atas lepasnya hak pengelolaan fosfat di Pulau Natal.

Permintaan Australia dikabulkan oleh Inggris, ditandai dengan dikeluarkannya Undang-Undang Pulau Natal Britania Raya pada 14 Mei 1958, yang memungkinkan Inggris untuk mengalihkan otoritas atas Pulau Natal dari Singapura ke Australia.

Undang-Undang Pulau Natal Australia disahkan pada September 1958, dan pulau ini secara resmi berada di bawah otoritas Australia sejak 1 Oktober 1958.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Stori
Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Stori
Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Stori
Prasangka dalam Keberagaman

Prasangka dalam Keberagaman

Stori
Sejarah Kedatangan Jepang ke Pulau Jawa

Sejarah Kedatangan Jepang ke Pulau Jawa

Stori
Kenapa Khalifah Al-Adil I Dijuluki Pedang Iman?

Kenapa Khalifah Al-Adil I Dijuluki Pedang Iman?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com