Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rakyat Batu Prasasti Pagaruyung I

Kompas.com - 20/12/2022, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Batu Prasasti Pagaruyung I adalah salah satu prasasti yang berisi informasi mengenai Raja Adityawarman.

Adityawarman adalah Raja Kerajaan Melayu yang berkuasa sejak 1347 hingga 1375 M.

Batu Prasasti Pagaruyung I memiliki bentuk persegi empat dengan tinggi 2,06 meter, lebar 1,33 meter, dan tebal 38 centimeter.

Baca juga: Prasasti Ramwi: Lokasi Penemuan dan Isinya

Isi Prasasti Pagaruyung I

Isi Prasasti Pagaruyung I pada umumnya tentang pujian-pujian akan keagungan dan kebijaksanaan Adityawarman sebagai raja yang kaya akan pengetahuan, khususnya di bidang agama.

Dalam hal ini, agama yang dianut oleh Adityawarman adalah Buddha Bairawa.

Selain itu, tertulis pula pada batu ini penanggalan saat prasasti tersebut dibuat, yang juga menyebutkan siapa nama penulisnya.

Sekitar pada baris ke-20 dan ke-21, nama penulis dari prasasti ini disebutkan, yakni Mpungku Dharmma Dwaja yang bergelar Karuna Bajra.

Kemudian, salah satu isinya juga menyebutkan nama wilayah yang telah berhasil dikuasai oleh Kerajaan Melayu semasa kepemimpinan Adityawarman, yang disebut Swarnnabhumi.

Arti dari Swarnnabhumi adalah tanah emas yang kemudian menjadi petunjuk bahwa daerah tersebut mempunyai tambang emas.

Lebih lanjut, Batu Prasasti Pagaruyung I ini dulunya dinamai Prasasti Bukit Gombak, karena ditemukan di daerah Bukit Gombak.

Oleh masyarakat setempat, batu tersebut difungsikan sebagai alat pendidikan yang masih berlaku sampai saat ini.

Selain itu, batu Prasasti Pagaruyung I juga berfungsi sebagai cerminan terhadap pentingnya struktur sosial adat, khususnya di daerah Tanjung Emas, Sumatera Barat.

Baca juga: Prasasti Kelurak: Isi dan Lokasi Penemuan

Teks pada prasasti Pagaruyung I

Prasasti Pagaruyung I terdiri dari 21 barus tulisan, yang di mana fokus utamanya adalah menjelaskan tentang status kedudukan Adityawarman sekaligus menyebutkan asal-usulnya.

Prasasti yang memiliki tinggi hingga 2 meter ini bertuliskan beberapa teks dari manuskrip yang dipahatkan, sebagai berikut:

  1. swasyamtu prabhu adwayadwaya mputra adityawarman crya wangÇaÇari ammarayya
  2. wangsapati aradhita maitritwan karuna mupakÇa mudita satwopa
  3. karaguna yatwan raja sudharmmaraja krtawat lekhesi tisthahati
  4. Çri kamaraja adhimukti sadas (trakintha) (t) amyabhisekasutathagata bajta (w) sys.s
  5. (g)ajna pancasadabhijna suparnna (gatra) adityawarnepate adhirajah sawasti
  6. Çrimat cri adityawarma prataparakrama rajendramaulimaniwarmmadewa marahadi
  7. raja sakolakajanapriva dharmarajakutilaka saranagataba jrapanjara ekanggrawira.du
  8. sta(ri) garahacrista paripalaka saptanggaraja sayada mangundharana patapustaka pratimalaya yam ta
  9. L(I) ah jirna pada sapta swarnabhumi diparbwat bhihara nanawiddhaprakara
  10. nan pancamaha Çabda jalanda harbwat maniyammakraya diparnnamasya di sanmuka
  11. k brahmana (w) aryyapaddyayatyada kapodra watyada mulisamun tyada rebut rentak
  12. sakala pya sampurna sakyanyam masina diwisak dadatu ya datra panyambarum yam ha

Kesimpulannya, pengertian dari teks-teks tersebut adalah pujian-pujian terhadap Raja Adityawarman selama beliau memerintah Kerajaan Melayu.

 

Referensi:

  • Kurnia, Febby Eka. Roberto Monanda. (2015). Folklor Minangkabau: Mitos Batu-Batu dan Cerita Rakyat di Luhak Nan Tuo. Padang: Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat.
  • Djafar, H. (1992). Prasasti-prasasti Masa Kerajaan Melayu Kuno dan Permasalahannya. Jambi: Pemerintah Daerah Tingkat I Jambi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com