KOMPAS.com - Candi Lumbung Sengi merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang masuk dalam Kompleks Candi Sengi.
Awalnya, candi ini terletak di Dusun Candipos, Kelurahan Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, satu dusun dengan Candi Asu dan Candi Pendem.
Pada 2011, Candi Lumbung Sengi terpaksa dipindahkan ke Dusun Tlatar, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi awal.
Pemindahan dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCP) Provinsi Jawa Tengah untuk menyelamatkan candi dari terjangan banjir lahar dingin Gunung Merapi.
Baca juga: Candi Asu: Sejarah Penamaan, Letak, dan Fungsinya
Kompleks Candi Sengi terdiri dari tiga candi, yakni Candi Lumbung Sengi, Candi Asu, dan Candi Pendem, yang letaknya berada di lereng Gunung Merapi sisi barat.
Candi Lumbung Sengi diperkirakan dibangun dalam kurun waktu bersamaan dengan Candi Asu dan Candi Pendem, yakni pada abad ke-9, tepatnya ketika Kerajaan Mataram Kuno diperintah oleh Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala.
Ketika ditemukan, kondisi Candi Lumbung Sengi tidak lagi utuh, hanya terdiri dari bagian batur, kaki, dan badan.
Bentuk asli candi tidak diketahui dan bagian atapnya tidak ditemukan lagi. Setelah dipugar, bangunan candi berbentuk bujur sangkar berukuran panjang 8,5 meter, lebar 6,5 meter dan tinggi 6,5 meter.
Bagian batur, yang berada di bawah kaki candi, terdiri atas tiga tingkatan tanpa hiasan. Pada bagian kakinya terdapat tangga untuk naik ke teras pertama dan tubuh candi.
Meski bagiannya tidak lagi utuh, Candi Lumbung Sengi memiliki relief yang beragam dan indah.
Baca juga: Sejarah Candi Pendem di Lereng Gunung Merapi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.