Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Linggawarman, Raja Terakhir dari Kerajaan Tarumanegara

Kompas.com - 19/12/2022, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Linggawarman adalah raja terakhir dari Kerajaan Tarumanegara yang memerintah antara 666-669.

Masa pemerintahannya yang singkat, yakni selama tiga tahun, menandai akhir dari Kerajaan Tarumanegara yang berdiri sejak abad ke-4.

Setelah Linggawarman wafat pada 669, takhta Tarumanegara jatuh ke tangan menantunya, yang membuat kerajaan terpecah menjadi dua.

Berikut sejarah singkat kehidupan Raja Linggawarman.

Baca juga: Kerajaan Tarumanegara: Raja-raja, Puncak Kejayaan, dan Peninggalan

Siapa Raja Linggawarman?

Linggawarman adalah raja ke-12 dari Kerajaan Tarumanegara yang naik takhta pada tahun 666.

Ketika menikahi Dewi Ganggasari dari Indraprahasta di Cirebon, Linggawarman mempunyai dua putri, yakni Dewi Manasih dan Sobakancana.

Dewi Manasih dipersunting oleh Tarusbawa dari Sunda, sementara Sobakancana dinikahi oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa, pendiri Kerajaan Sriwijaya.

Pada masa pemerintahan Linggawarman, Kerajaan Tarumanegara telah mengalami kemunduran.

Linggawarman meninggal pada tahun 669 tanpa memiliki putra mahkota yang akan mewarisi takhtanya.

Karena itu, takhta Tarumanegara jatuh ke tangan Tarusbawa, suami dari putri sulung Linggawarman.

Baca juga: 7 Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Melansir laman resmi Disparbud Kota Bekasi, Tarusbawa berasal dari Dayeuh Sundasembawa (sebutan Bekasi tempo dulu).

Pergantian kekuasaan ternyata menandai akhir dari Kerajaan Tarumanegara, karena Tarusbawa lebih menginginkan untuk memerintah dari Sunda, yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Tarumanegara.

Keputusan itu menimbulkan gejolak yang menjadi penyebab runtuhnya Kerajaan Tarumanegara.

Pasalnya, Wretikandayun memanfaatkan momen tersebut untuk melepaskan diri dari Tarumanegara.

Wretikandayun adalah cicit dari Suryawarman, raja Tarumanegara periode 535-561, yang menjadi penguasa Kerajaan Galuh.

Pengalihan kekuasaan ke Kerajaan Sunda membuat Wretikandayun tidak sepakat dan memutuskan untuk memisahkan diri.

Baca juga: Kehidupan Politik Kerajaan Tarumanegara

Pada akhirnya, sepeninggal Linggawarman, wilayah bekas Kerajaan Tarumanegara dibagi menjadi dua kekuasaan, yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh dengan Sungai Citarum sebagai pembatasnya.

Wilayah Kerajaan Sunda yang diperintah oleh Tarusbawa berada di sebelah barat Sungai Citarum.

Sedangkan Kerajaan Galuh berada di bawah pemerintahan Wretikandayun memiliki wilayah di sebelah timur Sungai Citarum.

 

Referensi:

  • Darmawan, Joko dan Rita Wigira Astuti. (2018). Sandyakala: Kejayaan & Kemashyuran Kerajaan Nusantara. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.
  • Miswati, Woro. (2011). Kerajaan-Kerajaan Nusantara. Jakarta: Be Champion.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com