Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentang Teh Tubruk, Nama Banyumas Disebut

Kompas.com - 16/12/2022, 11:30 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Teh tubruk adalah salah satu cara minum teh yang sudah dikenal di Indonesia.

Teh tubruk berasal dari keadaan tubrukan antara rajangan kasar daun dan ranting teh saat diseduh dengan air dingin maupun air mendidih.

Hasil racikan itu membuat warna air menjadi kecoklatan.

Baca juga: Sejarah Pesawat Tempur MIG 17 di Alun-alun Banyumas

Rasa teh tubruk tanpa gula memancarkan semburat pahit.

Baca juga: Kebun Teh Sukawana: Daya Tarik, Aktivitas, Harga Tiket, dan Jam Buka

Namun begitu, meminum teh tubruk bisa dilakukan dengan campuran gula mulai dari gula pasir, gula aren, mauun gula batu untuk menambahkan rasa manis pahit.

Ilustrasi teh. Mengenal ragam tradisi minum teh di indonesiaFREEPIK/AZERBAIJAN_STOCKERS Ilustrasi teh. Mengenal ragam tradisi minum teh di indonesia

Laman Kompas.com edisi 16 September 2021 menulis mengenai cara tepat menyeduh teh tubruk.

Menikmati teh tubruk memerlukan beberapa waktu sejak daun teh dan rantingnya diseduh dengan air.

Teh tubruk

Minum teh untuk menurunkan berat badan harus ternyata tidak selalu efektif.Unsplash/Kira Auf Der Heide Minum teh untuk menurunkan berat badan harus ternyata tidak selalu efektif.

Kebiasaan minum teh tubruk, dalam telusuran tentang teh tubruk berawal dari masa kolonial Hindia Belanda abad ke-19.

Ada nama Banyumas disebut dalam riwayat teh tubruk di Indonesia.

Pada abad ke-19, Banyumas masih bernama Karesidenan Banyumas.

Letaknya di lereng Gunung Slamet.

Karesidenan Banyumas kala itu meliputi Banyumas, Purwokerto, Banjarnegara, Purbalingga, dan Cilacap.

Di masa modern, Karesidenan Banyumas sudah tidak ada, berganti dengan status kabupaten atau kotamadya pada setiap wilayahnya.

Pesawat MIG 17 buatan Rusia yang dipajang di Alun-Alun Banyumas, Jawa Tengah.Dok. Pemprov Jateng Pesawat MIG 17 buatan Rusia yang dipajang di Alun-Alun Banyumas, Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com