Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Waduk Mrica Banjarnegara, Inspirasi dari Jenderal Soedirman

Kompas.com - 21/11/2022, 07:07 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Waduk Mrica atau Bendungan Mrica adalah salah satu bendungan besar di Jawa.

Waduk atau Bendungan Mrica ada di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah.

Bendungan atau Waduk Mrica membendung Sungai Serayu.

Laman sumber bacaan dari Kompas.com pada 8 April 2022 menunjukkan bahwa Waduk atau Bendungan Mrica memiliki dua fungsi utama.

Pertama, Bendungan atau Waduk Mrica adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkekuatan untuk menghasilkan energi listrik hingga 184,5 megawatt (MW).

Energi listrik sebanyak itu mampu memasok kebutuhan di Jawa dan Bali.

Kedua, Waduk atau Bendungan Mrica adalah pengatur pengairan untuk persawahan di wilayah Kabupaten Banjarnegara.

Buaya muara (crocodylus porosus) yang tertangkap di perairan Waduk Mrican atau Bendungan Panglima Besar Jenderal Sudirman, Banjarnegara, Jawa Tengah menjadi koleksi Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas (TRMS), Jumat (11/12/2020).KOMPAS.COM/Dok TRMS Buaya muara (crocodylus porosus) yang tertangkap di perairan Waduk Mrican atau Bendungan Panglima Besar Jenderal Sudirman, Banjarnegara, Jawa Tengah menjadi koleksi Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas (TRMS), Jumat (11/12/2020).

Mrica

Monumen di Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman yang berada di Purwokerto. Shutterstock/untungsubagyo Monumen di Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman yang berada di Purwokerto.

Adalah mendiang Presiden RI Soeharto yang menjadi sosok di balik Waduk atau Bendungan Mrica.

Riwayat Waduk atau Bendungan Mrica terjadi pada 1987.

Soeharto yang meletakkan batu pertama pembangunan Bendungan atau Waduk Mrica.

2 tahun kemudian, Soeharto pula yang meresmikan Waduk atau Bendungan Mrica.

Nama resmi Waduk atau Bendungan Mrica adalah Panglima Besar Jenderal Soedirman.

Nama Soedirman memang sohor di Banjarnegara.

Telaga Dringo di Banjarnegara yang disebut Ranu Kumbolo Jawa Tengah.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Telaga Dringo di Banjarnegara yang disebut Ranu Kumbolo Jawa Tengah.

Soedirman adalah tokoh besar militer Indonesia yang memegang peranan penting pada Revolusi Nasional Indonesia, sejak Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.

Soedirman yang menempuh pendidikan di kalangan organisasi massa Islam Muhammadiyah adalah sosok di belakang perlawanan terhadap penjajah Jepang di Indonesia.

Soedirman adalah perwira mumpuni di Pembela Tanah Air (Peta), cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Wilayah perang Jenderal Soedirman meliputi Ambarawa, Purbalingga, Banjarnegara, Banyumas, hingga Yogyakarta.

Para pimpinan TNI, Juni 1947. Barisan depan dari kiri ke kanan: Letjen Oerip Soemohardjo, Jenderal Soedirman, Laksamana Muda Nazir, dan Jenderal Mayor Djoko Eujono. Barisan belakang dari kiri ke kanan: Komodor Suryadharma, Jenderal Mayor Sutomo, dan Jenderal Mayor Ir. Sakirman. Ipphos Para pimpinan TNI, Juni 1947. Barisan depan dari kiri ke kanan: Letjen Oerip Soemohardjo, Jenderal Soedirman, Laksamana Muda Nazir, dan Jenderal Mayor Djoko Eujono. Barisan belakang dari kiri ke kanan: Komodor Suryadharma, Jenderal Mayor Sutomo, dan Jenderal Mayor Ir. Sakirman.

Kepemimpinan Soedirman yang merakyat, salah satunya, menjadi alasan penamaan Waduk atau Bendungan Mrica.

Mrica adalah bendungan atau waduk terbesar di Asia Tenggara dari sisi panjang bendungan.

Panjang bendungan Waduk Mrica adalah 6,5 kilometer.

Luas Bendungan atau Waduk Mrica mencapai 1.250 hektar.

Baca juga: Setelah Ribuan Ikan Mati, Bupati Banyumas Minta Pengelola Waduk Mrica Pulihkan Biota Sungai Serayu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com