Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Penyebab Tumbuhnya Bandar Malaka

Kompas.com - 16/11/2022, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada abad ke-15, Malaka merupakan salah satu kawasan penting dalam perkembangan sejarah di kawasan Nusantara.

Kala itu, Malaka tidak hanya bergerak aktif dalam bidang politik, tetapi juga perdagangan.

Akibatnya, Malaka pun menjadi jantung penggerak di sektor ekonomi di Nusantara. Kejayaan Malaka saat itu kemudian membentuk Bandar Malaka.

Sama seperti kerajaannya, Bandar Malaka juga mengalami perkembangan pesat waktu itu.

Bandar Malaka dijadikan sebagai tempat transit kapal dagang dan digunakan para pedagang asing untuk berinteraksi dengan pedagang dari wilayah lain.

Lantas, apa faktor penyebab tumbuhnya Bandar Malaka?

Baca juga: Kerajaan Malaka: Letak, Pendiri, Kehidupan, dan Puncak Kejayaan

Menjalin hubungan dagang dengan negara lain

Sejarah Bandar Malaka lebih dulu diawali dengan berdirinya Kerajaan Malaka pada 1405 M, ketika Parameswara mengunjungi Kaisar Yongle di Nanjing untuk meminta pengakuan atas kedaulatan wilayahnya.

Sejak saat itu, hubungan diplomasi antara Parameswara dengan Kaisar Tiongkok pun mulai terjalin, termasuk memberi perlindungan terhadap Malaka.

Malaka kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara dan menjadi salah satu pangkalan armada Ming.

Malaka dipandang sebagai tempat yang baik untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur bagi para pedagang.

Misalnya, gudang bawah tanah yang dibangun untuk para pedagang agar menyimpan barang dagangan sementara di situ.

Dari kelebihan ini, Malaka pun tumbuh menjadi pusat berkumpulnya para pedagang asing.

Hal ini dapat dilihat dari tiga aliran lalu lintas laut yang melintasi kawasan Malaka.

Dari bagian Timur, Malaka menjalin hubungan dagang dengan China.

Malaka menjadi tempat bagi pedagang China untuk memasarkan barang-barang dari negeri mereka ke Eropa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com