Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fase Historiografi Indonesia

Kompas.com - 26/10/2022, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Historiografi kolonial

Historiografi kolonial adalah karya sejarah yang ditulis pada masa pemerintahan kolonial ketika berkuasa di Nusantara, yaitu zaman VOC pada 1600 hingga masa pemerintahan Hindia Belanda yang berakhir setelah kependudukan Jepang di Indonesia tahun 1942.

Pemerintah Hindia Belanda yang dikendalikan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda melalui para ahli begitu aktif menulis mengenai sejarah.

Dengan kata lain, historiografi kolonial adalah karya yang ditulis oleh para sejarawan kolonial ketika mereka masih berkuasa di Indonesia.

Contoh karya historiografi kolonial yang paling terkenal adalah karangan Raffles bertajuk History of Java. 

Inti cerita sejarah dalam historiografi kolonial adalah bangsa Belanda, karena hanya Belanda yang dipandang penting pada masa itu.

Karakteristik paling terlihat dari historiografi kolonial adalah sifatnya yang Belanda-sentris.

Artinya, sejarah Indonesia hanya ditulis berdasarkan sudut pandang kepentingan orang-orang Belanda yang berkuasa di Nusantara kala itu.

Baca juga: Tahap Penelitian Sejarah Menurut Kuntowijoyo

Historiografi nasional

Historiografi nasional adalah penulisan sejarah Indonesia yang dimulai setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.

Historiografi nasional ditulis oleh para sejarawan Indonesia dengan menggunakan pendekatan multidimensional, di mana dalam penulisannya menggunakan ilmu-ilmu bantu, seperti antropologi, sosial, dan politik.

Penulisan historiografi nasional sangat penting untuk memperkuat identitas bangsa dan memupuk kesadaran nasional supaya bangsa Indonesia sadar akan dirinya sebagai bangsa yang merdeka.

Baca juga: Penelitian Manusia Purba di Indonesia: Tokoh, Lokasi, dan Penemuan

Historiografi modern

Fase historiografi modern adalah penulisan sejarah menggunakan metodologi analisis kritis yang berpedoman pada prinsip sejarah sebagai ilmu.

Fokus dari historiografi modern ada pada pemaparan data dan fakta dari sebuah peristiwa sejarah.

Fakta-fakta sejarah tersebut bisa didapatkan melalui metode penelitian sejarah, ilmu bantu sejarah, dan rekonstruksi sejarah lisan.

Lebih lanjut, historiografi modern bertujuan untuk mengubah paradigma sejarah yang identik sebagai produk legitimasi dari para penguasa.

Contoh karya historiografi modern adalah:

  • Pemberontakan Petani Banten 1888 (Sartono Kartodirdjo).
  • Pelayaran dan Perniagaan Nusantara Abad ke-16 dan 17 (Adrian B Lapian).
  • Menengok Sejarah Konstitusi Indonesia (Anhar Gonggong).

 

Referensi:

  • Fajriudin. (2018). Historiografi Islam, Konsepsi dan Asas Epistemologi Ilmu Sejarah dalam Islam. Jakarta: Kencana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com