Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Historiografi Nasional: Ciri-Ciri, Kelebihan, dan Kelemahan

Kompas.com - 11/11/2020, 15:38 WIB
Gama Prabowo,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Historiografi nasional adalah penulisan sejarah Indonesia yang bertujuan untuk membangun karakter kebangsaan sesuai dengan visi negara Indonesia.

Historiografi nasional mulai dicetuskan oleh sejarawan Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Sejarawan Indonesia pada masa awal kemerdekaan merasa perlu untuk menyusun sebuah sejarah yang memiliki perspektif Indonesia-sentris.

Dalam jurnal Historiografi dalam Denyut Sejarah Bangsa (2016) karya Taufik Abdullah, Historiografi nasional secara resmi dirumuskan pada Seminar Sejarah Nasional yang diselenggarakan di kampus Universitas Gajah Mada tanggal 14-18 Desember 1957.

Baca juga: Historiografi Kolonial

Seminar tersebut membahas tentang keragaman visi kesejarahan nasionalistis. Berbagai pandangan tentang makna kebangsaan, visi kesejarahan dan kecenderungan ideologis disampaikan oleh para peserta yang terdiri dari ilmuwan, cendekiawan, sejarawan, arkoelog serta tenaga pendidik sejarah.

Ciri-Ciri

Menurut buku Indonesian Historiography (2001) karya Sartono Kartodirdjo, historiografi nasional memiliki ciri- ciri, yaitu:

  • Menggunakan sudut pandang Indonesia-sentris
  • Disesuaikan dengan pandangan hidup bangsa Indonesia
  • Mengutamakan nilai-nilai karakter dan pembangunan kepribadian kebangsaan
  • Disusun oleh sejarawan Indonesia yang memahami kondisi sosial-budaya masyarakat Indonesia
  • Mengandung narasi dekolonisasi

Baca juga: Historiografi Tradisional

Kelebihan

Historiografi nasional memiliki kelebihan sebagai berikut:

  • Mampu menumbuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme
  • Narasinya berfokus pada nilai-nilai tersirat dari peristiwa sejarah
  • Mampu menumbuhkan persatuan dalam masyarakat

Kelemahan

Historiografi nasional memiliki kelemahan sebagai berikut :

  • Rawan terjadi anakronisme atau ketidaksesuaian urutan waktu dan kesinambungan antar aspek dalam rekonstruksi sejarah
  • Munculnya penggambaran tokoh sejarah nasional yang hiperbolis (berlebihan)
  • Rawan disalahgunakan oleh rezim penguasa untuk melakukan propaganda

Baca juga: Sumber Sejarah Primer dan Sekunder

Contoh

Berikut contoh karya-karya sejarah historiografi nasional:

  • Buku Sejaarah Nasional Indonesia jilid I – VI
  • Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia Jilid I – XI karya A.H Nasution
  • Sejarah Peperangan Diponegoro : Pahlawan Kemerdekaan Indonesia karya Moh. Yamin
  • Dibawah Bendera Revolusi karya Ir. Soekarno
  • Peranan Bangsa Indonesia dalam Sejarah Asia Tenggara karya R.Moh Ali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com