KOMPAS.com - Soekarno adalah presiden pertama Indonesia yang menjabat sejak 18 Agustus 1945 hingga 12 Maret 1967.
Berkat jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, Soekarno pun disebut sebagai Bapak Proklamator Indonesia.
Julukan tersebut juga tidak terlepas dari peristiwa pembacaan naskah proklamasi yang dilakukan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945.
Di balik jerih payahnya tersebut, apa peran Bung Karno dalam mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia?
Baca juga: Soekarno, Tokoh yang Mengusulkan Pancasila sebagai Dasar Negara
Pada 1926, Soekarno mendirikan Algeemene Studie Club di Bandung, yang merupakan cikal bakal Partai Nasional Indonesia (PNI).
PNI berdiri pada 4 Juli 1927 dan menjadi salah satu partai yang menuntut kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Berkat nasionalisme yang dijunjung tinggi oleh Soekarno lewat PNI, dia sempat ditangkap pemerintah Belanda pada 29 Desember 1929.
Soekarno pun mendekam di Penjara Sukamiskin, Bandung, selama empat tahun.
Setelah bebas pada 1934, penderitaan Soekarno masih berlanjut.
Soekarno diasingkan ke Kota Ende, Pulau Flores, sebelum akhirnya dipindahkan ke Bengkulu pada 1938.
Baca juga: Partai Nasional Indonesia (PNI): Pendirian, Tokoh, dan Perkembangan
Pada 1942, Jepang menduduki Indonesia setelah berhasil mendepak Belanda.
Menanggapi hal tersebut, Soekarno bersama dengan Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan KH Mas Mansyur, membentuk Empat Serangkai.
Empat Serangkai adalah kelompok nasionalis yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada masa penjajahan Jepang.
Empat Serangkai memutuskan untuk bekerja sama dengan Jepang agar mendapat dukungan atas kemerdekaan Indonesia.
Sayangnya, Jepang justru memanfaatkan kondisi ini agar bisa memanfaatkan kekayaan Indonesia serta menjadikan rakyat pribumi sebagai kerja paksa (Romusha).
Baca juga: Empat Serangkai: Tokoh, Sejarah Terbentuk, dan Kiprahnya