Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Gerabah pada Masa Prasejarah di Indonesia

Kompas.com - 13/09/2022, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Gerabah adalah peralatan rumah tangga sederhana yang terbuat dari tanah liat.

Gerabah yang dihasilkan masyarakat Indonesia umumnya berupa tempayan, periuk, belanga, kendi, dan celengan.

Tradisi gerabah sudah mulai banyak dikenal oleh masyarakat praaksara pada zaman Mesolitikum Akhir. Saat itu, gerabah terutama berfungsi sebagai wadah menyimpan makanan.

Berikut tradisi gerabah pada masa praaksara dan kompleks gerabah yang ada di Indonesia.

Baca juga: Zaman Mesolitikum Akhir: Kehidupan Sosial, Kepercayaan, dan Peralatan

Tradisi gerabah masa bercocok tanam

Penyelidikan arkeologi membuktikan bahwa tradisi gerabah di Indonesia berkembang pada zaman Mesolitikum Akhir, ketika manusia mengenal tradisi bercocok tanam.

Di Indonesia, bukti-bukti tersebut ditemukan di Kendenglembu (Banyuwangi), Klapadua (Bogor), Serpong (Tangerang), Kalumpang dan Minanga Sipakka (Sulawesi), sekitar bekas Danau Bandung, dan Poso (Minahasa).

Dari temuan yang terkumpul, dapat diketahui bentuk gerabah yang ditemukan di setiap daerah cenderung berbeda.

Namun yang pasti, pada masa ini, teknik pembuatan gerabah masih sangat sederhana dan segala sesuatunya dikerjakan dengan tangan.

Teknologi pembuatan gerabah di Indonesia pada masa bercocok tanam juga tidak setinggi di daratan Asia Tenggara, seperti Malaysia, China, dan Taiwan.

Baca juga: Kebudayaan Buni: Ciri-ciri, Manusia Pendukung, dan Peninggalan

Tradisi gerabah masa perundagian

Di Indonesia, pembuatan gerabah mencapai tingkat yang lebih maju ketika masa perundagian.

Pada masa perundagian, penggunaan tatap batu dan roda pemutar berkembang pesat. Daerah penemuannya juga lebih jelas dan ragam gerabah yang ditemukan lebih kaya.

Daerah penemuan tradisi gerabah dari masa perundagian dapat ditemukan di Gilimanuk (Bali), Pasir Angin (Bogor), Bekasi, Karawang, Plawangan (Rembang), Gunung Wingko (Yogyakarta), Anyer, Lambanapu (Sumba), Poso, Lembah Beda (Sulawesi Tengah), dan masih banyak lainnya.

Pada masa perundagian, peranan gerabah dalam kehidupan masyarakat sangat penting dan fungsinya tidak dapat digantikan alat-alat logam.

Baca juga: Kehidupan Manusia Purba pada Masa Perundagian

Fungsi gerabah

Pada masa prasejarah, gerabah memiliki nilai praktis digunakan untuk keperluan sosial-ekonomi.

Kegunaan gerabah pada masa prasejarah, tepatnya pada masa Mesolitikum Akhir adalah untuk kepentingan rumah tangga, misalnya tempat air, wadah memasak, dan menyimpan makanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com