Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Sistem Kepercayaan pada Masa Perundagian?

Kompas.com - 04/08/2022, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com – Masa perundagian atau Zaman Logam adalah periode akhir prasejarah yang berlangsung sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Perundagian sendiri berasal dari kata undagi yang berarti seseorang yang memiliki keterampilan dalam pekerjaan tertentu, seperti membuat gerabah, perhiasan, kayu, batu, dan logam.

Pada masa ini, masyarakat perundagian dapat dikatakan sudah jauh lebih modern, karena alat-alat yang digunakan juga sudah lebih canggih dibanding sebelumnya.

Kendati begitu, sistem kepercayaan yang dimiliki masyarakat perundagian masih mirip dengan masa sebelumnya, yakni animisme dan dinamisme.

Pada masa ini pula sudah ada budaya penguburan bagi manusia yang meninggal.

Baca juga: Kehidupan Manusia Purba pada Masa Perundagian

Animisme

Masyarakat pada masa perundagian, manusia masih menganut sistem kepercayaan animisme.

Kata animisme sendiri berasal dari bahasa Latin anima, yang berarti roh.

Dalam kepercayaan animisme, manusia masih menganggap bahwa sebuah benda memiliki kekuatan supranatural yang diisi oleh roh leluhur.

Pasalnya, roh-roh ini masih bisa dipanggil dan dimintai pertolongan di waktu-waktu tertentu.

Dengan begitu, masyarakat perundagian masih percaya dengan roh nenek moyang atau leluhur.

Mereka selalu memohon perlindungan dan mengajukan permintaan kepada roh leluhur, seperti kesehatan kesuburan, dan keselamatan.

Baca juga: Kepercayaan Animisme: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya

Dinamisme

Selanjutnya adalah dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang dianggap memiliki kekuatan supranatural, contohnya pohon dan batu besar.

Masyarakat perundagian masih mempercayai bahwa roh atau makhluk halus itu berasal dari jiwa manusia atau leluhur yang sudah meninggal dunia.

Kemudian, roh tersebut akan mendiami berbagai tempat, misalnya hutan, gua-gua, pohon, bebatuan, dan sebagainya.

Maka dari itu, masyarakat perundagian masih sangat menghargai benda-benda tertentu yang dianggap berisi roh leluhur.

Baca juga: Kepercayaan Dinamisme: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com