Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Lubis, Bapak Intelijen yang Pernah Terlibat PRRI/Permesta

Kompas.com - 10/09/2022, 10:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Ia kemudian membantu Kapten Tsuhiya Kiso untuk mempersiapkan pembentukan daidan-daidan di Pulau Bali.

Ia juga dilibatkan dalam staf khusus bernama Giyugun Shidobu dengan tugas semua urusan yang menyangkut PETA (Pembela Tanah Air).

Komandan Intelijen

Pada 1944, Zulkifli Lubis bersama Rokugawa (bekas komandan Seinen Dojo) bertugas di Malaysia dan Singapura.

Selama di Singapura, Zulkifli merupakan satu-satunya orang Indonesia yang berkesempatan mempelajari dunia intelijen dalam praktik dengan bimbingan dari Rokugawa.

Setelah dari Singapura, Zulkifli kembali ke Indonesia untuk membantu kelompok intelijen di berbagai daerah di Jawa.

Ia membantu pasukan gerilya di Jawa untuk menghadapi Sekutu jika kelak mendarat.

Namun, setelah Jepang menyerah pada Perang Dunia II, ia bersama pasukan intelijennya tidak bisa melawan Sekutu.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 1945, Zulkifli Lubis dipercaya menjadi pimpinan pusat Badan Keamanan Rakyat yang diketuai oleh Kaprawi.

Mulai saat itulah, ia mempersiapkan pembentukan badan intelijen.

Pada September 1945, Zulkifli membentuk organisasi intelijen pertama di Indonesia bernama Badan Istimewa (BI).

Setelah pecah Agresi Militer Belanda I dan pertempuran Ambarawa dan di Surabaya, Zulkifli kemudian melatih 35 remaja dari berbagai daerah untuk menjadi perwira intelijen Indonesia angkatan pertama.

Pada Mei 1946, para perwira intelijen pertama mendapat kartu pengenal dan diresmikan menjadi anggota Badan Rahasia Negara Indonesia (BRANI). Namun, pada 1948, BRANI dibubarkan.

Setelah sempat dibubarkan, BRANI kembali dibentuk oleh Zulkifli Lubis pada 1952.

Terlibat PRRI

Usaha Zulkifli Lubis membentuk BRANI mendapat seturu dari TB Simatupang yang menjabat Kepala Staf Angkatan Perang.

Simatupang hanya memberi izin badan intelijen setingkat staf dan diberi nama Biro Informasi Staf Angkatan Perang (BISAP).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com