JAKARTA, KOMPAS.com - Sepak bola amputasi mewajibkan pemainnya menggunakan kruk sebagai alat bantu.
Kruk menumpu hingga pergelangan tangan para pemain.
Beberapa aturan permainannya dalam sepak bola amputasi adalah pemain dilarang menggunakan kruk untuk memajukan, memblokir, maupun mengontrol bola.
Jika pemain melakukan hal tersebut, wasit bisa memberikan hukuman.
Baca juga: PSAI, Federasi Sepak Bola Amputasi di Indonesia
Namun demikian, ada toleransi andaikan terjadi kontak tak sengaja antara kruk dengan bola.
Peraturan lainnya adalah adanya larangan bagi pemain memajukan, memblokir, atau mengontrol bola dengan sisa anggota badannya.
Berikutnya, pemain wajib menggunakan bantalan tulang kering.
Pelanggaran terhadap pemain lawan dengan cara menggunakan kruk oleh pemain saingannya akan berbuah hukuman penalti bagi tim pemain yang dilanggar.
Sepak bola amputasi memerlukan lapangan seluas maksimal 70 meter x 60 meter.
Sementara itu, ada aturan juga mengenai gawang sepak bola amputasi.
Tinggi gawang maksimal 2,2 meter.
Lebar gawang maksimal 5 meter.
Kedalaman gawang maksimal 1 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.