Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja yang Terjadi pada Masa Bersiap?

Kompas.com - 08/09/2022, 21:31 WIB
Tri Indriawati

Penulis

KOMPAS.com - Masa Bersiap adalah istilah yang digunakan Belanda untuk menyebut periode kekerasan terhadap orang-orang Eropa selama revolusi nasional Indonesia pada 1945-1950.

Periode Bersiap juga sering disebut sebagai masa kelam di balik revolusi kemerdekaan Indonesia.

Sebab, disebutkan bahwa sekitar 3.500 hingga 20.000 orang terbunuh dalam kerusuhan, kekacauan, serta penjarahan yang terjadi selama Masa Bersiap.

Baca juga: Indonesia Menggugat: Pidato Pembelaan Soekarno di Pengadilan Belanda

Kekerasan dan pembantaian terhadap orang-orang Belanda dilatarbelakangi amarah dan dendam rakyat pribumi atas kekejaman selama masa kolonialisme.

Sentimen antikolonialisme yang menguat pasca-proklamasi kemerdekaan Indonesia pun mendorong terjadinya kekerasan dan pembantaian terhadap orang-orang Belanda pada Masa Bersiap.

Lantas, apa saja yang terjadi pada Masa Bersiap?

Aksi Pemoeda

Masa Bersiap secara umum dimotori oleh orang-orang pro-Republik Indonesia yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Pemoeda atau Pelopor.

Kelompok pemuda tersebut, pada awalnya, mengangkat senjata untuk melawan Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.

Para pemuda itu kerap menyerukan kata "Siap!" sembari mengangkat senjata ketika melihat orang-orang pro-klonialisme masuk ke wilayah mereka.

Oleh karena itu, Belanda kemudian menyebut periode revolusi nasional Indonesia itu dengan istilah Bersiap.

Sejarawan sekaligus tokoh pers Indonesia, Rosihan Anwar, menuliskan kesaksian seputar Periode Bersiap dalam bukunya yang berjudul "Napak Tilas ke Belanda. 60 Tahun Perjalanan Wartawan KMB 1949".

"Masa itu dikenal sebagai masa perjuangan: Bersiap. Belanda menamakannya Bersiap-periode. Bila malam telah tiba, rakyat di gang dan lorong kecil waktu mendengar aba-aba teriakan 'siap' lalu mengambil tempat di balik barikade rintangan dengan bersenjata bambu runcing, golok, satu, dua senjata api, seperti pistol, menantikan kedatangan serdadu-serdaru Nica-Belanda yang lewat. Bentrokan senjata terjadi. Korban berjatuhan di kedua belah pihak."

Namun, aksi revolusi kemerdekaan tersebut kemudian justru mengarah kepada tindakan-tindakan kekerasan terhadap orang-orang Belanda dan keturunannya, warga Eropa atau Indo, masyarakat keturunan China, serta etnis Maluku yang dituding pro-kolonialisme.

Gedoran Depok

Gedoran Depok adalah serangkaian aksi kekerasan, perampokan, dan pembunuhan yang terjadi di Depok.

Pada masa itu, Depok dikenal sebagai pusat permukiman orang-orang Belanda dan keturunan Indo-Eropa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com