Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Inflasi di Indonesia

Kompas.com - 07/09/2022, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Pada tahun berikutnya, Soeharto juga membuat program Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang mendorong swasembada.

Program ini pun menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga tembus 10,92 persen pada 1970.

Lambat laun kondisi perekonomian di Indonesia menjadi lebih terarah dengan sasaran utama memajukan pertanian dan industri.

Hingga 1997, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus bergerak ke arah positif, stabil di kisaran 6 persen hingga 7 persen.

Akan tetapi, selama Soeharto memimpin, kegiatan ekonomi hanya berpusat pada pemerintah sehingga kondisinya kian lama kian melemah.

Saat terjadi gejolak pada 1998, struktur ekonomi Indonesia yang sudah mulai melemah tidak sanggup menopang perekonomian nasional.

Saat itu, Bank Indonesia memang sudah ada, tetapi hanya sebagai alat penutup defisit pemerintah.

Ketika BI tidak sanggup menahan gejolak moneter, krisis dan inflasi pun terjadi hingga 80 persen.

Pertumbuhan ekonomi juga menjadi minus 13,3 persen.

Baca juga: Pengertian Inflasi: Indikator, dan Pengelompokan

Reformasi 

BJ Habibie

Ketika BJ Habibie naik tampuk kekuasaan sebagai presiden, ia berhasil memulihkan kondisi perekonomian Indonesia yang tadinya minus 13,3 persen menjadi 0,79 persen pada 1999.

Nilai kurs rupiah juga menguat dari yang sebelumnya Rp 16.650 per dollar AS menjadi Rp 7.000 per dollar AS pada November 1998.

Abdurrahman Wahid

Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur meneruskan perjuangan Habibie yang berusaha mendongkrak kembali ekonomi Indonesia pasca-krisis 1998.

Secara perlahan, Gus Dur pun berhasil meningkatkan kembali perekonomian Indonesia yang mencapai 4,92 persen pada 2000.

Pada saat itu, Gus Dur menerapkan kebijakan desentralisasi fiskal dan otonomi daerah, yakni pemerintah membagi rata dana yang ada kepada pusat dan daerah.

Kendati begitu, pada 2001, pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai kembali menurun menjadi 3,64 persen.

Inflasi juga sempat terjadi pada 2001, yakni sebesar 1,62 persen.

Baca juga: Penyebab Inflasi Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Megawati Soekarnoputri

Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai presiden sejak tahun 2001 hingga 2004.

Di bawah pemerintahan Megawati, Indonesia sempat mengalami beberapa kali inflasi.

Pada Oktober 2003, terjadi inflasi sebesar 0,55 persen. Dari 43 kota, ada 39 kota yang mengalami inflasi, sedangkan empat kota lainnya mengalami deflasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com