Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlawanan Aceh terhadap Jepang

Kompas.com - 08/08/2022, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Puncaknya adalah saat polisi Jepang bernama Hayasi datang untuk menjemput Tengku Abdul Jalil di Dayah Cot Plieng.

Namun, Hayasi justru berakhir terluka setelah memaksa Tengku Abdul Jalil untuk berhenti menyuarakan sikap perlawanan terhadap Jepang.

Menanggapi hal itu, pada 7 November 1942, pasukan Jepang dikerahkan untuk menangkap Tengku Abdul Jalil.

Tengku Abdul Jalil berhasil lolos, meski pesantren dan masjidnya dibakar oleh Jepang.

Setelah lolos dari pertempuran pertama, Tengku Abdul Jalil dan pengikutnya mundur ke Masjid Paya Kambok di Kecamatan Meurah Mulya.

Setelah tiga hari, tentara Jepang menemukannya dan kemudian terjadi pertempuran setelah salat Jumat.

Baca juga: Mengapa Jepang Berusaha Menyebarluaskan Budayanya di Indonesia?

Pertempuran itu berhasil dimenangkan oleh Jepang karena pihak Tengku Abdul Jalil kalah dalam jumlah pasukan ataupun persenjataan.

Tengku Abdul Jalil sendiri gugur setelah tertembak, sementara pertempuran yang berlangsung hingga akhir November 1942 memakan ratusan korban jiwa.

Akhir perlawanan Aceh terhadap Jepang

Meski perlawanan Tengku Abdul Jalil belum berhasil melemahkan kedudukan Jepang, kebencian rakyat Aceh terhadap Jepang semakin meluas.

Perlawanan lain terjadi di Jangka Buya, Aceh, di bawah pimpinan Teuku Abdul Hamid Azwar.

Dengan meluasnya perang ke berbagai tempat, Jepang mencari cara untuk menghentikan perlawanan Teuku Abdul Hamid Azwar.

Jepang menangkap semua anggota Teuku Abdul Hamid Azwar, yang berhasil mengakhiri perlawanan di Aceh.

 

Referensi:

  • Ibrahim, Muhammad. (1991). Sejarah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Sudibyo, Sigit, Humar Sidik, dan Debi Robi Yanti. (2021). Seri Buku Infografis: Pendudukan Jepang di Indonesia. Jakarta: Guepedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com