KOMPAS.com - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan layanan kesehatan bagi rakyat Indonesia yang menjangkau wilayah pelosok.
Puskesmas terinspirasi dari konsep Bandung Plan yang dipraktikkan oleh Rumah Sakit Zending Imanuel, Bandung, pada 1930-an.
Konsep tersebut kemudian dipakai oleh Johannes Leimena, Menteri Kesehatan era Orde Lama.
Baca juga: Biografi J Leimena, Menteri Kesehatan Penggagas Puskesmas
Adapun tujuan pembangunan Puskesmas adalah untuk memberikan layanan kesehatan yang menjangkau rakyat di daerah terpencil.
Pelopor munculnya Puskesmas adalah dua tokoh pergerakan Indonesia, yakni Johannes Leimena dan Abdoel Patah.
Johannes Leimena pernah bekerja di RS Zending Imannuel, Bandung, pada 1930-an.
Saat itu, Leimena menerapkan yang namanya Bandung Plan.
Bandung Plan adalah sebuah sistem yang membuat sebuah klinik atau pusat kesehatan yang menjangkau kecamatan hingga pedesaan di Bandung.
Konsep ini kemudian menjadi inspirasi bagi pemerintah Indonesia setelah merdeka demi memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Leimena dan Abdoel Patah memikirkan bagaimana pengobatan bisa dinikmati masyarakat hingga pelosok desa.
Mereka berdua kemudian mencoba konsep Bandung Plan untuk diterapkan dalam sistem birokrasi kesehatan Indonesia.
Konsep Bandung Plan ini dipresentasikan oleh Leimena pada 1952.
Konsep ini meliputi pembangunan rumah sakit pusat di kota hingga pos kesehatan di desa terpencil.
Namun, gagasan tersebut belum berhasil dilaksanakan pada era Presiden Soekarno. Hal itu didasarkan pada terbatasnya dana.
Setelah presiden Indonesia berganti dari Soekarno ke Soeharto, gagasan Bandung Plan diangkat lagi oleh Gerrit Augustinus Siwabessy pada 1968.
Gerrit Augustinus Siwabessy merupakan Menteri Kesehatan di awal Orde Baru.
Pada era Orde Baru, pembangunan Puskesmas kemudian disetujui dan dimasukkan ke dalam program Pembangunan Lima Tahun (Pelita).
Baca juga: Sejarah dan Hakikat Otonomi Daerah di Indonesia
Pada Pelita II antara 1974 hingga 1979, pemerintah Orde Baru berhasil membangun sekitar 2.000 Puskesmas.
Hingga 1993, jumlah Puskesmas yang dibangun oleh pemerintah Orde Baru mencapai 6.749 unit di seluruh Indonesia.
Referensi: