KOMPAS.com - Penelitian manusia purba di Indonesia yang dimulai pada abad ke-19 menghasilkan penemuan besar.
Dari berbagai situs yang tersebar di Indonesia, para peneliti menemukan beberapa jenis manusia purba.
Salah satunya manusia purba jenis Homo. Berikut ini tiga jenis Homo yang ditemukan di Indonesia.
Baca juga: Homo Sapiens: Ciri-ciri, Persebaran, dan Penemuan
Homo Wajakensis ditemukan pertama kali oleh B. D. van Rietschoten pada 1889 di Desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur.
Homo wajakensis atau manusia dari Wajak digolongkan sebagai Homo sapiens pertama di Asia.
Penelitian tentang fosil manusia purba ini kemudian dilanjutkan oleh Eugene Dubois di lokasi yang sama pada tahun berikutnya.
Berdasarkan penelitian lebih lanjut, Homo wajakensis diperkirakan hidup di wilayah Nusantara pada sekitar 40.000 tahun lalu.
Meski ditemukan di Jawa Timur, manusia jenis ini tidak hanya mendiami Indonesia bagian barat saja, tetapi juga di sebagian wilayah Nusantara bagian timur.
Homo Wajakensis telah mampu membuat alat-alat dari batu dan tulang, serta mengenal cara memasak makanan, meski dengan teknik yang masih sangat sederhana.
Selain itu, Von Koenigswald menggolongkan manusia Wajak dalam jenis Homo Sapiens karena telah mengenal upacara penguburan mayat.
Baca juga: Homo Wajakensis: Penemu, Kehidupan, dan Ciri-ciri
Berikut ini ciri-ciri Homo Wajakensis.
Homo Soloensis ditemukan di Ngandong, tepi Bengawan Solo, dan Sangiran serta Sambungmacan (Sragen).
Penggalian di lokasi tersebut dilakukan oleh Willem Frederik Florus Oppenoorth, Carel ter Haar, dan G. H. R. von Koenigswald dari 1931 hingga 1933.
Para ahli memperkirakan Homo Soloensis adalah evolusi dari Pithecanthropus Mojokertensis yang hidup sekitar 117.000-108.000 tahun lalu.
Baca juga: Homo Soloensis: Penemu, Ciri-ciri, dan Hasil Kebudayaan
Kehidupan Homo Soloensis sudah lebih maju daripada manusia purba lainnya, dengan volume otak mendekati manusia masa kini.
Mereka memiliki berbagai peralatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mempertahankan hidup dari berbagai ancaman.
Alat-alat yang dimaksud berupa peralatan dari tulang binatang, perkakas dari serpihan dari batu (flakes), dan ujung tombak yang bergerigi pada sisi-sisinya.
Berikut ini ciri-ciri Homo Soloensis.
Baca juga: 3 Jenis Manusia Purba di Indonesia
Homo Floresiensis adalah spesies manusia purba berukuran kecil yang mendiami Pulau Flores.
Manusia purba ini ditemukan oleh Peter Brown dan Mike J. Morwood dengan tim dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional pada September 2003.
Fosil Homo Floresiensis ditemukan di Gua Liang Bua di Flores, dengan ukuran tengkorak sangat mungil.
Diperkirakan ukuran tubuhnya tidak lebih besar dari anak-anak usia lima tahun.
Karena ukurannya yang lebih kecil dari manusia pada umumnya, Homo Floresiensis sering mendapat julukan sebagai Manusia Hobbit dari Liang Bua.
Homo Floresiensis telah hidup menetap dan mencari makan dengan berburu, beternak, serta bercocok tanam.
Mereka menggunakan alat-alat dari batu, tulang, dan kayu yang telah dilancipkan untuk membantu dalam berburu.
Manusia Homo Floresiensis juga memiliki keterampilan dalam membuat gerabah dan membuat pakaian dari kulit hewan.
Baca juga: Homo Floresiensis: Penemu, Ciri-ciri, dan Kontroversi
Berikut ini ciri-ciri Homo Floresiensis.
Referensi: