Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Flu Spanyol, Pandemi Paling Mematikan pada Abad ke-20

Kompas.com - 29/07/2022, 21:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber CDC,History

Namun, hingga Flu Spanyol berakhir, tidak diketahui secara pasti bagaimana wabah meluas dalam waktu cepat hingga menyebabkan banyak kematian.

Baca juga: Tragedi Munich 1958, Sejarah Kelam Manchester United

Mengapa disebut Flu Spanyol?

Wabah flu 1918 pertama kali menjangkit penduduk Amerika Serikat (AS), tetapi masyarakat dunia lebih mengenal pandemi ini sebagai Flu Spanyol.

Selama Perang Dunia I, Spanyol adalah negara netral, di mana medianya dengan bebas meliput berita, termasuk berita perang dan perkembangan wabah.

Spanyol baru melaporkan kasus pertama terjadi di Madrid pada akhir Mei 1918.

Meski AS telah terjangkit sejak Januari 1918, tetapi saat itu negara-negara Sekutu dan Blok Sentral memberlakukan sensor terhadap pemberitaan wabah agar posisi negaranya dalam perang tidak terganggu.

Karena Spanyol menjadi satu-satunya sumber berita terkait wabah, penduduk dunia pun menganggap virus tersebut berasal dari Spanyol.

Sedangkan Spanyol sendiri percaya wabah ini berasal dari Perancis dan menyebutnya sebagai Flu Perancis.

Selain itu, Spanyol menjadi negara di Eropa yang terdampak paling parah akibat wabah ini.

Baca juga: Kronologi Tragedi Rumah Geudong

Wabah Flu Spanyol menyebabkan keruntuhan pemerintahan dan penduduk Spanyol, bahkan rajanya saat itu, Alfonso XIII, juga dilaporkan terkena penyakit ini.

Terlepas dari namanya, terdapat beberapa teori terkait asal virus H1N1 yang menyebabkan Flu Spanyol.

Sebagian meyakini bahwa virus ini berasal dari Amerika Serikat, karena penduduk negara ini yang pertama kali dilaporkan terkena penyakit ini.

Namun, ada pula yang percaya bahwa wabah Flu Spanyol berasal dari Eropa, bahkan China.

Penanganan Flu Spanyol

Ketika wabah menyerang pada 1918, dokter dan ilmuwan belum mengetahui penyebab dan cara penanganan yang tepat.

Pada masa itu, vaksin influenza dan antibiotik yang efektif mengobati infeksi juga belum ada.

Ketika jumlah pasien membengkak, sekolah dan rumah-rumah penduduk beralih fungsi sebagai tempat isolasi dan karantina para penderita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com