Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Flu Spanyol, Pandemi Paling Mematikan pada Abad ke-20

Kompas.com - 29/07/2022, 21:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber CDC,History

KOMPAS.com - Flu Spanyol merujuk pada wabah flu mematikan yang pertama kali menyerang dunia pada 1918.

Pandemi paling mematikan pada abad ke-20 ini menginfeksi lebih dari 500 juta orang di dunia, atau satu per tiga populasi dunia saat itu.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention atau CDC), penyebab Flu Spanyol adalah virus H1N1.

Ketika Flu Spanyol selesai pada 1920, diperkirakan sebanyak 50 juta orang dari berbagai negara di dunia tewas akibat terjangkit virus.

Baca juga: Biografi Ar-Razi, Ilmuwan Terkemuka Penemu Penyakit Cacar

Penyebab Flu Spanyol

Penyebab Flu Spanyol adalah virus H1N1. Namun, tidak diketahui secara pasti jenis dan dari mana asalnya.

Flu Spanyol gelombang pertama yang menyerang pada awal 1918 tergolong ringan.

Para penderita, yang mengalami gejala seperti influenza biasa, yakni demam dan kelelahan, umumnya sembuh dalam beberapa hari. Tingkat kematian juga terbilang rendah.

Wabah ini pertama kali ditemukan menginfeksi warga Amerika Serikat pada Januari 1918.

Penyebaran wabah menjadi mudah akibat Perang Dunia I, di mana Perancis, Inggris, Italia, Spanyol, dan Rusia, menjadi target selanjutnya.

Pada bulan Mei, wabah diduga telah menginfeksi seluruh dunia, setelah kasus yang sama juga dilaporkan terjadi di Afrika Utara, India, Jepang, China, dan Asia Tenggara.

Meski korban telah berjatuhan dan mengganggu Perang Dunia I, pada kuartal pertama 1918, belum dilaporkan adanya karantina.

Baca juga: Tragedi saat Musim Haji dalam Kurun Waktu 1975-2015

Kenapa Flu Spanyol mematikan?

Pada paruh kedua 1918, gelombang kedua dimulai, yang menyebabkan banyak kematian dalam waktu singkat.

Gejalanya pun berbeda dari gelombang pertama, di mana kulit para penderita berubah kebiruan dan dalam hitungan jam setelah terjangkit virus, paru-paru mereka telah dipenuhi cairan, yang mengakibatkan sesak napas hingga berujung pada kematian.

Penyebab Flu Spanyol menjadi mematikan adalah karena virus telah bermutasi, yang kemudian mudah menyebar akibat gerakan para pasukan Perang Dunia I.

Sedangkan pada masa itu, belum ada vaksin influenza dan antibiotik untuk mengobati infeksi, yang membuat pasien tidak tertolong.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com