Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benda-benda Peninggalan Sistem Kepercayaan Masa Prasejarah

Kompas.com - 24/07/2022, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Penggunaan makam dengan sistem waruga ini dipakai oleh masyarakat Minahasa hingga era kolonial Belanda.

Sayangnya, ketika wabah pes, tifus, dan kolera meluas, pemakaman dengan metode waruga ini mulai dilarang oleh pemerintah Belanda.

Akhirnya, pada 1995, kompleks pemakaman waruga ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia (UNESCO), namun kembali ditarik pada 2015.

Baca juga: Waruga: Asal, Fungsi, dan Ciri-cirinya

Sarkofagus

Peninggalan sistem kepercayaan selanjutnya adalah sarkofagus, yaitu kubur batu yang terdiri dari wadah dan tutup yang memiliki tonjolan pada ujungnya.

Oleh masyarakat prasejarah, sarkofagus kerap dianggap sebagai “perahu roh”, yang konon akan membawa roh leluhur berlayar ke dunia roh selanjutnya.

Di Indonesia, sarkofagus ditemukan di Bali, Tapanuli, Sumba, Minahasa, dan Bondowoso.

Punden berundak

Selanjutnya, ada punden berundak, yaitu batu-batu yang berbentuk seperti anak tangga.

Fungsi punden berundak adalah sebagai tempat pemujaan arwah nenek moyang dan dianggap suci.

Bagi masyarakat prasejarah, punden berundak dianggap sebagai gunung suci yang diyakini akan memberi berkah seperti kesuburan, ketentraman, dan kesejahteraan.

Punden Berundak dapat ditemukan di berbagai wilayah, salah satunya Jawa Barat.

Baca juga: Punden Berundak: Asal-usul, Fungsi, dan Persebaran

Arca

Terakhir ada Arca, yaitu media pemujaan yang difungsikan oleh masyarakat prasejarah sebagai penghubung antara kerabat yang masih hidup dengan yang telah meninggal dunia.

Masyarakat prasejarah masih mempercayai bahwa roh orang yang sudah meninggal masih berada di dunia lain sehingga dibentuklah sebuah media pemujaan.

Dengan membentuk sebuah arca sebagai bentuk penghormatan kepada roh leluhur, masyarakat percaya hidup mereka akan penuh dengan keselamatan dan kesejahteraan.

Arca banyak ditemukan di daerah Sumatera Selatan.

Menurut penelitian, arca-arca yang ditemukan menggambarkan manusia dan binatang, sepeti gajah, harimau, babi, rusa, dan kera.

 

Referensi:

  • Mustopo, M. Habib. (2005). Sejarah Untuk Kelas 1 SMA. Jakarta: Yudhistira.
  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto. (2008). Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com