Dari lokasi tersebut, ditemukan kapak genggam yang berbeda dari chopper di periode Paleolitikum.
Kapak genggam tersebut kemudian diberi nama pebble, atau dikenal sebagai kapak Sumatera.
Pebble terbuat dari batu kali yang pecah dan sisi luarnya dibiarkan kasar, sementara bagian dalamnya dikerjakan sesuai kebutuhan pemakainya.
Kapak pendek (hachecourt)
Kapak pendek juga ditemukan oleh Von Stein Callenfels ketika sedang meneliti Kjokkenmoddinger.
Bentuknya lebih pendek di banding kapak Sumatera, sehingga dinamai kapak pendek.
Batu pipisan
Batu pipisan yang ditemukan di Jawa menjadi tanda bahwa manusia Zaman Mesolitikum telah menumbuk makanan mereka.
Peninggalan ini berupa sejenis alat penggiling yang memiliki landasan.
Selain itu, batu pipisan juga dipakai untuk menghaluskan cat-cat merah yang berasal dari tanah.
Lukisan
Peninggalan dari Zaman Mesolitikum yang dianggap sebagai hasil kebudayaan tertinggi mereka adalah berupa lukisan gambar berwarna dari seekor babi hutan yang sedang berlari.
Sementara di beberapa goa lainnya, ditemukan gambar-gambar cap tangan berwarna merah.
Hasil kebudayaan ini ditemukan di Goa Leang-Leang di Sulawesi Selatan.
Referensi: