Menanggapi penolakan dari Sultan Hasanuddin, Laksamana Spelman menyerang Makassar pada 21 Desember 1666.
Serangan VOC tersebut segera dibalas oleh pejuang Gowa dengan gagah berani.
Baca juga: Kekalahan Sultan Hasanuddin Melawan VOC
Setelah satu hari satu malam, pasukan VOC mundur dan mencari aliansi kepada Raja Buton, Ternate, dan Bone.
Begitu berhasil membentuk aliansi, pasukan VOC bersama Arung Palakka dari Bugis kemudian menyerang Makassar lagi pada 9 Juli 1667.
Namun, serangan tersebut berhasil dipatahkan oleh pasukan dari Kerajaan Gowa-Tallo hingga memaksa VOC dan aliansinya mundur.
Pada 22 Oktober 1667, VOC dan aliansinya menyerang lagi setelah mendapat bantuan pasukan dari Batavia.
Peperangan antara Kesultanan Makassar yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin melawan Belanda, berakhir pada 18 November 1667 melalui Perjanjian Bongaya.
Berikut adalah isi Perjanjian Bongaya.
Baca juga: Isi Perjanjian Bongaya dan Latar Belakangnya
Pada awal 1668, Sultan Hassanudin membatalkan Perjanjian Bongaya yang sangat merugikan pihaknya.
Hal itu kembali menyebabkan pecah perang antara pasukan Sultan Hassanudin melawan aliansi VOC pimpinan Arung Palakka.
Arung Palakka menyerang Benteng Somba Opu pada 1669 dan berhasil merebutnya dari pasukan Sultan Hassanudin.
Akibatnya, Sultan Hassanudin bersama pasukannya terpaksa melarikan diri hingga meninggal pada 1670.
Referensi: