Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepak Terjang Gerwis, Cikal Bakal Gerwani

Kompas.com - 04/05/2022, 11:00 WIB
Bidari Aufa Sinarizqi,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) terdengar tidak asing di telinga karena dianggap sebagai salah satu organisasi onderbouw Partai Komunis Indonesia (PKI) dan lekat dengan citra buruk.

Meski sekarang sudah dibubarkan, Gerwani tetap menghiasi sejarah pergerakan perempuan.

Pada awal berdirinya, Gerwani sebenarnya tidak mengarah pada PKI sama sekali. Nama organisasi ini pada awalnya juga bukan Gerwani, melainkan Gerakan Wanita Istri Sedar atau disingkat Gerwis.

Lantas, bagaimana perjalanan Gerwis sampai akhirnya berubah arah dan nama menjadi Gerwani?

Baca juga: Sejarah Gerwani, Gerakan Wanita Indonesia

Sejarah berdirinya Gerwis

Berdirinya Gerwis diprakarsai oleh SK Trimurti, salah seorang jurnalis perempuan piawai di Indonesia, bersama beberapa pejuang perempuan lainnya.

Pada 7 Mei 1950, ide untuk mendirikan Gerwis muncul saat diadakannya pertemuan di Surabaya.

Pertemuan tersebut membicarakan tentang penggabungan beberapa organisasi perempuan agar mencapai tujuan yang sama.

Dari tiga organisasi yang sepakat untuk melakukan fusi atau penggabungan, akhirnya ada enam organisasi yang bergabung, di antaranya:

  • Rukun Putri Indonesia (Rupindo) Semarang
  • Persatuan Wanita Sedar Bandung
  • Persatuan Wanita Sedar Surabaya
  • Gerakan Wanita Rakyat Indonesia Kediri
  • Persatuan Wanita Murba Madura
  • Perjuangan Putri Republik Indonesia dari Pasuruan

Baca juga: Kowani, Federasi Organisasi Perempuan Pertama di Indonesia

Dasar pendirian Gerwis adalah rasa tidak puas beberapa pejuang perempuan atas organisasi perempuan yang berdiri sebelumnya.

Secara lebih rinci, penyebab rasa tidak puas tersebut antara lain:

  • Kebanyakan organisasi perempuan sebelumnya bergerak secara terbatas dan hanya menggeluti masalah kewanitaan, ringan, monoton, dan tanpa risiko
  • Organisasi perempuan banyak yang tidak mau berjuang di bidang politik
  • Tidak pernah mengadakan aksi atau gerakan yang bersifat nasional secara bersama-sama
  • Tidak mengadakan aksi menentang ijon di desa-desa, lintah darat, atau upah menuai padi yang begitu rendah

Posisi Gerwis sebagai organisasi gabungan semakin kuat ketika dilaksanakan kongres pada 3–6 Juni 1950. Nama Gerwis resmi disematkan ketika kongres ini.

Baca juga: Organisasi Pergerakan Perempuan di Indonesia

Selain penetapan nama, kongres juga menghasilkan beberapa tokoh yang ditunjuk sebagai pengurus organisasi, antara lain:

  • Ketua: Tris Metty
  • Ketua II: Umi Sardjono
  • Ketua III: SK Trimurti
  • Sekretaris: Koesnapsiyah

Arah gerak Gerwis

Gerwis berkeyakinan bahwa perempuan juga memiliki kepentingan untuk berjuang melawan penjajah yang bersifat imperialis dan kapitalis.

Tujuan Gerwis adalah agar masyarakat lepas dari segala bentuk perbudakan dan penindasan demi menciptakan kekeluargaan yang sejati dari manusia.

Selain perdamaian, Gerwis senantiasa memperjuangkan hak anak dan hak perempuan, serta memperluas jaringannya dengan melakukan pendekatan ke daerah-daerah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com