Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewasnya AWS Mallaby

Kompas.com - 25/04/2022, 11:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah Jepang menyerah dan Perang Dunia II selesai, pasukan Sekutu yang diwakili oleh militer Inggris tiba di Surabaya pada 25 Oktober 1945.

Tujuan kedatangan tentara Sekutu ke Indonesia saat itu adalah untuk melucuti tentara Jepang dan membebaskan orang-orang Eropa yang menjadi tawanan perang.

Namun, tentara Sekutu justru menyulut amarah para pemuda Surabaya karena mempersenjatai orang-orang Belanda yang ditawan Jepang.

Konflik ini pecah menjadi pertempuran yang menewaskan jenderal Inggris. Jenderal inggris yang tewas dalam pertempuan di Surabaya bernama AWS Mallaby.

Aubertin Walter Sothern Mallaby atau juga dikenal dengan Brigadir AWS Mallaby berasal dari Brigade Infanteri India 49 Maratha.

Keluarnya ultimatum AFNEI pada tanggal 9 November 1945 bagi rakyat Surabaya disebabkan insiden di Gedung Internatio yang menewaskan AWS Mallaby.

Berikut kronologi tewasnya Mallaby di Surabaya.

Baca juga: Mengapa Sekutu Datang ke Indonesia Setelah Perang Dunia II Selesai?

Brigjen Mallaby tewas di Gedung Internatio

Setelah mendarat di Surabaya, Mallaby mengutus Kapten Douglas MacDonald untuk menghubungi pemimpin revolusioner Indonesia, yaitu Moestopo.

Dalam pertemuan itu, Moestopo menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menentang pasukan Sekutu, yang diwakili Inggris, untuk menjalankan tugasnya.

Pasukan Sekutu kemudian bekerja di bawah pengawasan dari arek-arek Suroboyo.

Akan tetapi, pada 27 Oktober 1945 situasi berubah memanas setelah beredarnya pamflet yang disebar oleh tentara Sekutu.

Pamflet yang ditandatangani oleh Jenderal Douglas Hawthorn itu berisi perintah penyerahan senjata kepada arek-arek Suroboyo.

Hal ini kemudian memicu serangan arek-arek Suroboyo terhadap pasukan Sekutu pada 28 Oktober 1945.

Baca juga: Insiden Hotel Yamato, Perobekan Bendera Belanda di Surabaya

Setelah itu, keadaan Kota Surabaya sudah bisa terkontrol karena terjadi perundingan dan upaya gencatan senjata atas imbauan dari Presiden Soekarno.

Kemudian, pada 30 Oktober 1945, pasukan Sekutu yang mengupayakan perdamaian di Surabaya melakukan patroli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com